Pesan Rahbar

Home » » Bikin Masyarakat Bisa Bobol Bank! Beredar di Grup Messenger, Ini Daftar Harga Rokok Per September 2016, Mengerikan!

Bikin Masyarakat Bisa Bobol Bank! Beredar di Grup Messenger, Ini Daftar Harga Rokok Per September 2016, Mengerikan!

Written By Unknown on Saturday, 20 August 2016 | 22:18:00

Label harga rokok yang bikin kaget dan jadi viral di Facebook, Sabtu (20/8/2016). 

Daftar terbaru harga rokok yang jadi pesan berantai di grup messenger bikin khawatir para perokok. Bahkan ada yang berencana borong rokok, Sabtu (20/8/2016).

Fenomena kekuatan media sosial dan grup messenger terbukti.

Setelah menyebar via Facebook maupun aplikasi seperti Whats App grup secara berantai banyak perokok yang mulai ancang-ancang.

Pantauan Tribunnews.com di beberapa grup Whata App beredar daftar harga rokok yang 'mengerikan' bagi para perokok.

Diskusi serius dan panjang terlihat.

Anggota grup yang merupakan perokok aktif mengaku kecewa dan menyatakan kalau rokok mahal bisa berdampak serius karena banyak pelaku usaha kecil di situ.

Bahkan akan banyak pemecatan karyawan di pabrik rokok.

Namun berbeda di pihak para ibu-ibu, sebagian besar setuju dan berharap rencana tersebut segera terealisasi.

Berikut daftar harga yang menjadi pesan berantai antargrup Whats App.

*Daftar harga baru rokok per sep 2016...*

-Marlboro Merah Rp.51.800
-Marlboro Light Rp.48.500
-Marlboro Menthol Rp.48.800
-Marlboro Black Menthol Rp.51.200
-Marlboro Ice Blast Rp.52.500
-Dunhill Merah Rp.50.800
-Dunhill Mild Rp.48.200
-Dunhill Menthol Rp.50.200
-Lucky Strike Filter Rp.43.800
-Lucky Strike Light Rp.42.800
-Country Merah Rp.42.800
-Country Light Rp.42.200
-Pall Mall Filter Rp.42.500
-Pall Mall Light Rp.43.800
-Pall Mall Light Menthol Rp.43.800
-Djarum Super 16 Rp.39.500
-Djarum MLD Rp.40.500
-Djarum Black Rp.38.800
-Djarum Black Menthol Rp.39.200
-Djarum 76 Rp.32.800
-Djarum Clavo Filter Rp.36.200
-Djarum Clavo Kretek Rp.34.800
-LA Light Rp.38.800
-LA Menthol Rp.39.500
-LA Light Ice Rp.40.800
-LA Bold Rp.40.200
-Gudang Garam Filter Rp.40.500
-Gudang Garam Signature Rp.42.200
-Gudang Garam Signature Mild Rp.40.800
-GG Mild Rp.40.500
-Gudang Garam Surya 16 Rp.42.400
-Gudang Garam Surya Exclusive Rp.44.800
-Gudang Garam International Rp.40.200
-Surya Pro Mild Rp.38.800
-Sampoerna Mild Rp.48.800
-Sampoerna Menthol Rp.47.500
-U Mild Rp.35.800
-Class Mild Rp.42.500
-Star Mild Rp.40.800
-Star Mild Menthol Rp.42.500
-Dji Sam Soe Magnum Filter Rp.45.500
-Dji Sam Soe Magnum Blue Rp.45.200.


Benarkah daftar tersebut?

Kabar yang menyatakan bahwa September 2016 nanti harga rokok per bungkus Rp 50 ribu akan direalisasikan ternyata berawal dari sebuah berita event.

Kabar serta daftar harga tersebut tentu saja belum tentu benar.

Pemerintah belum memberikan pengumuman secara resmi, meski demikian kabar tersebut dengan cepat menyebar dan jadi viral.

Daftar harga yang dibuat seolah-olah nyata san nanti akan direalisasikan.

Kabar harga rokok yang mahal ini berawal dari berita event 3rd Indonesian Health Economics Association (InaHEA) Congress di Yogyakarta, Kamis (28/7/2016) malam.

Berita Kompas.com berjudul: Bagaimana jika Harga Sebungkus Rokok Lebih dari Rp 50.000? Menjadi viral dan jadi bahan rujukan blogger atau penulis di situs-situs forum seperti Kaskus.

Namun berita yang ditayangkan melalui tulisan di blog-blog berbeda dengan aslinya.

Ada tambahan informasi baru yang sengaja dicantumkan tanpa sumber jelas.

Yakni tentang berlakunya harga Rp 50 ribu per bungkus rokok pada bulan September 2016.

Faktanya, keputusan ini belum ada bahkan Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany sebagai sumber berita pada Kompas.com baru akan membahas hal ini dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani bulan depan.

Kemungkinan blog-blog tersebut memanfaatkan judul yang bombastis agar mendatangkan banyak visitor meskipun pada kenyataannya harga rokok Rp 50 ribu per bungkus belum diputuskan.

Berikut berita awal yang dijadikan rujukan.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Murahnya harga rokok dinilai menjadi penyebab tingginya jumlah perokok di Indonesia.

Dengan harga rokok di bawah Rp 20.000, orang yang kurang mampu dan anak-anak usia sekolah tidak keberatan mengeluarkan uang untuk membeli rokok.

Untuk itu, menurut Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany, harga rokok seharusnya dinaikkan setidaknya menjadi dua kali lipat.

"Dengan menaikkan harga rokok, dapat menurunkan prevalensi perokok, terutama pada masyarakat yang tidak mampu," ujar Hasbullah dalam acara 3rd Indonesian Health Economics Association (InaHEA) Congress di Yogyakarta, Kamis (28/7/2016) malam.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Hasbullah dan rekannya, sejumlah perokok pun akan berhenti merokok jika harganya dinaikkan dua kali lipat.

Survei dilakukan terhadap 1.000 orang melalui telepon dalam kurun waktu Desember 2015 sampai Januari 2016.

"Sebanyak 72 persen bilang akan berhenti merokok kalau harga rokok di atas Rp 50.000," ungkap Hasbullah.

Hasil studi juga menunjukkan, 76 persen perokok setuju jika harga rokok dan cukai dinaikkan.

Hasbullah mengatakan, strategi menaikkan harga dan cukai rokok pun sudah terbukti efektif menurunkan jumlah perokok di beberapa negara.

Harga rokok di Indonesia memang paling murah dibanding negara lain.

Di Singapura, misalnya, harga sebungkus rokok bisa mencapai Rp 120.000.

Di Indonesia, hanya Rp 12.000 sudah bisa mendapat satu bungkus rokok.

Tingginya jumlah perokok di Indonesia meningkatkan beban ekonomi karena banyak masyarakat yang sakit-sakitan.

Sedangkan peningkatan harga rokok dan cukai pun bisa meningkatkan pendapatan negara. Pendapatan itu bisa digunakan untuk kesehatan.

"Kalau rokok dinaikkan dua kali lipat jadi Rp 50.000, paling tidak ada tambahan dana 70 triliun untuk bidang kesehatan," lanjut Hasbullah.

Menurut Hasbullah, butuh keberanian Presiden Joko Widodo untuk menaikkan harga dan cukai rokok.

Hasbullah pun berencana bertemu Menteri Keuangan yang baru dilantik, Sri Mulyani, dalam waktu dekat untuk membahas hal ini.(*)

(Tribun-News/Kompas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: