“Sekalipun Basyar memusuhi saya, ia tetap mengecam kudeta gagal Turki. Akan tetapi, Arab Saudi, Amerika, dan Eropa menikam kami dari belakang.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Recep Tayyip Erdogan sebagaimana dirilis oleh koran Turki Al-Shabah hari ini.
Erdogan mengecam sikap Arab Saudi, Amerika, dan Eropa yang notabene para sekutu Turki selama ini dalam menyikapi kudeta gagal Turki pada 15 Juli lalu. “Ketika kita membutuhkan mereka pada masa ini, mereka malah menikam kita dari belakang,” tukasnya.
Presiden Turki mengancam akan membongkar seluruh tangan asing yang memberikan dukungan kepada kudeta gagal Turki tersebut.
Ini adalah untuk pertama kali Erdogan memuji Basyar Asad. Hal ini menunjukkan bahwa Erdogan telah memperbaharui sikap dalam menjalin hubungan dengan negara-negara tetangga serta berkomitmen untuk mengurangi permusuhan dan meningkatkan persahabatan. Perdana Menteri Turki juga telah menegaskan hal ini lebih dari sekali.
Para tanggal 15 Juli 2016 lalu, sekelompok militer Turki berusaha untuk merebut tampuk kekuasaan. Jet-jet tempur mengarungi langit Istanbul dan Ankara. Mereka menutup Jembatan Bosphorus dan Sultan Muhammad Fatih dengan tank dan personel militer. Selama kudeta berlangsung, mayoritas telpon dan internet putus. Sebuah pengumuman militer pun diumumkan melalui saluran televisi nasional Turki bahwa militer telah menguasai negara untuk memelihara demokrasi dan HAM.
Tidak lama setelah itu, Partai Keadilan dan Pembangunan Turki meminta kepada rakyat supaya berhamburan ke jalanan dan memberikan dukungan penuh kepada Erdogan.
(Al-Shabah/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email