Faktor utama dan terpenting untuk keberhasilan Intizhar ialah kesabaran dan toleransi.
Dengan semakin dekatnya kita pada hari-hari yang penuh berkah yaitu kelahiran Imam Ridha as, sudah sering kita membaca dan mengkaji tentang pembahasan Mahdawi dalam ajaran dan ucapan-ucapan Imam Ridha as, salah satunya ialah makalah yang berjudul “fungsi kepercayaan Mahdawi berdasarkan ajaran Razavi” yang ditulis oleh Ruhullah Syakiri.
Syaikh Shaduq dalam kitabnya ‘Uyun Akhbar Ridha menukil dua riwayat dari Imam Ridha as : salah satunya ialah bahwasanya Rasulullah saww bersabda “barang siapa yang mati dan ia tidak bersama seorang Imam dari keturunanku, maka matinya sama dengan mati jahiliyah, dan ia termasuk orang yang melakukan apa yang dilakukan jahiliyah terhadap Islam”.
Dalam riwayat lainnya, Imam Ridha as bersabda “barang siapa yang mati dan mereka tidak mengenali para Imamnya, maka mereka mati dalam keadaan jahiliyah”. Dan masih ada puluhan riwayat lagi yang membahas tentang masalah ini baik dalam kitab Syi’ah maupun Sunni, namun pertanyaannya ialah begaimana bisa dengan tidak mengenal seorang Imam di zamannya sama dengan mati dalam keadaan jahiliyah?
Mati dalam keadaan jahiliyah menunjukan adanya kehidupan jahiliyah, yang mana dalam Al-Qur’an menyebut sama halnya dengan mati, dan Al-Qur’an juga menyebut orang-orang yang berkehidupan jahiliyah tidak menganggapnya hidup, dalam surat Yasin ayat 70 Allah swt ingin membandingkan hidup dengan kafir, dan tidak mengatakannya mukmin dan kafir, seakan-akan ingin mengatakan bahwa manusia ia hidup atau ia kafir.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email