Para ahli internasional di PBB mengecam kondisi yang dialami oleh warga Syiah Bahrain. Mereka menuntut supaya gangguan, penangkapan, dan penyiksaan terhadap mereka dihentikan.
Al-‘Ahd merilis, para ahli HAM di PBB menyatakan kekhawatiran terhadap aksi pembatasan yang dilakukan oleh Al Khalifah secara sistematis terhadap warga Syiah Bahrain, seperti aksi pencabutan kewarganegaraan.
Dalam pernyataan resmi yang mereka keluarkan baru-baru ini, mereka menegaskan bahwa warga Syiah Bahrain senantiasa berhadapan dengan aksi penangkapan, pemanggilan, interogasi, dan tuduhan-tuduhan kriminal. Semua ini bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM yang ada di Bahrain.
Menurut mereka, membidik sebuah golongan aliran di Bahrain kembali kepada keyakinan mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan pembubaran Lembaga Islam Al-Wifaq, peliburan lembaga-lembaga yang berlandaskan pada kebebasan akidah dan kebebasan berpendapat, pelarangan salat Jumat, pelarangan bepergian ke kawasan lain, pelarangan internet, dan pelarangan pidato para pemuka agama.
Al Khalifah melancarkan tuduhan-tuduhan terhadap sebuah kelompok agama di Bahrain. Padahal mereka menggelar demonstrasi-demonstrasi damai dan mengumumkan pandangan mereka. Mereka dituduh sedang menggelar demonstrasi ilegal, menghasud masyarakat supaya menentang negara, money laundring, dan aksi-aksi teroris.
Menurut para ahli HAM PBB tersebut, seluruh tuduhan itu sangat tidak berlandasan. Mereka menggunakan senjata tuduhan untuk membidik warga Syiah di Bahrain.
Mereka menegaskan, senjata tuduhan tidak boleh digunakan sebagai senjata untuk melakukan pembatasan terhadap kebebasan berpendapat, membentuk asosiasi, demonstrasi damai, dan kebebasan beragama dan berkeyakinan.
(Al-‘Ahd/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email