Seorang wanita muslimah sedang membagi-bagikan pena yang bertulisan “perdamaian” di antara orang-orang yang menghadiri konvensi pilpres Donald Trump. Ia pun diusir dari konvensi ini.
Menurut rilis Independent, pengusiran ini terjadi di kota Charlotte, Carolina Utara, dan “mengacaukan ketertiban” dijadikan alasan untuk tindakan ini.
Wanita muslimah itu mengaku, “Saya hanya ingin memahamkan kepada masyarakat Amerika bahwa Muslimin yang tidak mendukung Donald Trump juga bisa berada bersama para pendukungnya.”
Ia melanjutkan, “Pihak keamanan mengklaim bahwa saya telah membuat kekacauan dalam beberapa kasus untuk program. Semua ini hanya bohong belaka.”
Wanita yang sudah berusia 56 tahun ini juga pernah diusir dari konvensi Trump di Carolina Selatan lantaran ia berpartisipasi dalam protes diam.
Setelah tertinggal dari Hillary Clinton, Donald Trump menyatakan menyesal lantaran pernyataan-pernyataan yang telah lalu.
Trump menyatakan menyesal lantaran sebagian pernyataannya telah menyebabkan sebagian masyarakat sakit hati.
Ketika menjustifikasi hal ini, Trump menyatakan di hadapan para pendukungnya di Carolina Utara, “Anda kadang-kadang tidak memilih kata-kata yang benar dalam perdebatan atau orasi, atau mungkin Anda keliru berorasi.”
Trump melanjutkan, “Saya telah melakukan hal ini, dan merasa sangat menyesal.”
(The-Independent/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email