Tidak Bisa Diterima Menghina Masyarakat Lantaran Agama Mereka

Serangan kandidat pilpres Amerika dari kubu Republik terhadap ayah seorang tentara muslim Amerika menuai reaksi keras dari kandidat kubu Demokrat.

Hillary Clinton mengkritik Donald Trump lantara pernyataan kerasnya yang ditujukan kepada orang tua seorang tentara muslim Amerika yang telah tewas di Iraq beberapa waktu lalu.

Menurut Clinton, pernyataan Trump tentang Zaher Khidhr dan Ghazaleh Khan, orang tua tentara muslim Amerika tersebut, adalah sebuah penghinaan terhadap seluruh Muslimin.

Clinton menegaskan, Trump telah mencoreng apa yang telah menunjukkan Amerika Serikat sebagai sebuah negara besar. Yaitu kebebasan beragama. “Kebebasan beragama telah ditegaskan dalam UUD kita. Mr. Khan pasti tahun tentang ini, karena ia pasti telah membacanya,” tutur Clinton.

Khidhir Khan dalam orasi di hadapan perhelatan kubu Demokrat beberapa waktu menyatakan, Trump belum mengorbankan apapun dan siapapun demi negaranya.

Sebagai reaksi terhadap pernyataan ini, Trump menyerang istri Khan yang duduk di bangku dengan mengenakan hijab kala itu.

“Coba kalian lihat istri Khan ini. Ia tidak memiliki pernyataan untuk diungkapkan. Mungkin ia tidak diberi izin untuk berbicara,” ujar Trump kala itu.

Ghazaleh Khan dalam sebuah pernyataan di Washington Post menegaskan, “Seluruh dunia dan seluruh Amerika merasakan sakit saya.”

Hillary Clinton yang berorasi di hadapan sekitar 200 orang di gereja Afrika-Amerika menandaskan, “Saya tidak bisa menahan diri menyaksikan seseorang rela berkorban demi orang lain atau menghina masyarakat lantara aliran, etnis, atau disabelitas mereka. Ini bukan prinsip saya.”

(Washington-Post/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)