Basyar Al-Ja‘fari menekankan bahwa Turki adalah negara pertama yang mendukung kelompok teroris Suriah.
“Dengan modal negara-negara Arab Teluk Persia, Turki adalah negara pertama yang mendukung terorisme di Suriah,” begitu tukas Al-Ja‘fari, wakil tetap Suriah untuk PBB, seperti dilansir Aksalser hari ini.
Menurut Al-Ja‘fari, operasi militer “Benteng Furat” melanggar kedaulatan Suriah. “Negara ini adalah pendukung teroris pertama di Suriah dengan modal negara-negara Teluk Persia,” tandas Al-Ja‘fari.
Al-Ja‘fari menegaskan, “Jika tidak ada model Koalisi Internasional Amerika yang telah melanggar kedaulatan Suriah pada dua tahun lalu, niscaya Ankara tidak akan berani melakukan operasi militer di Jarabulus, Suriah.”
Al-Ja‘fari menukaskan, “Peristiwa yang sedang terjadi di perbatasan utara Suriah dengan Turki adalah sebuah kisah lama. Sebelum ini, rezim Ankara juga telah melanggar kedaulatan Suriah dengan cara melakukan campur tangan, menarik militan teroris, dan memasuki perbatasan Suriah.”
“Bagaimana mungkin Turki mengklaim sedang memerangi ISIS di Jarabulus, padahal Ankara adalah pihak yang telah menciptakan kelompok teroris dan memberikan dukungan persenjataan dan finansial?” ujar Al-Ja‘fari.
Al-Ja‘fari menukaskan, “Barang siapa ingin mendukung Suriah untuk memerangi terorisme, maka ia harus melangkah bersama dengan militer Suriah dan saling sharing informasi tentang terorisme.”
Sebagai pesan untuk Ban Ki-moon Sekjen PBB dan Ramin bin Ibrahim kepada Dewan Keamanan PBB, Al-Ja‘fari menegaskan, “Pasukan Turki yang ada di tanah Suriah sedang memberikan senjata kepada para militan teroris di Aleppo.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email