Pertemuan para wanita muslim dunia di Kuala Lumpur mengakhiri kinerjanya Senin (926/9), dengan menamai tanggal 9 Dzulhijjah sebagai Hari Wanita Muslim Sedunia.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Islamic News, dalam statemen akhir pertemuan tersebut, selain pemilihan hari wanita muslim sedunia, juga menyetujui 13 rumusan lainnya.
Peningkatan jumlah muslimah berpendidikan, penyebaran peran global muslimah dalam semua kancah, refleksi dan penggunaan poin pendapat-pendapat mereka dalam melawan Islamofhobia, ekstremisme, diskriminasi gender dan kebodohan termasuk dari isi statemen tersebut.
Demikian juga pembentukan cannel internasional kerjasama muslimah dengan tujuan penyebaran aktivitas-aktivitas mereka untuk pengembangan perdamaian termasuk butir-butir lain statemen tersebut.
Dato' Sri Hajjah Rohani Abdul Karim, menteri perempuan, keluarga dan pengembangan masyarakat Malaysia dalam acara penutupan mengumumkan, pertemuan ini diselenggarakan dengan tujuan membahas peran wanita muslim dalam menciptakan perdamaian dunia dan menciptakan kesempatan untuk mengkaji tantangan-tantangan yang dihadapi mereka.
"Pertemuan semacam ini dilakukan untuk penyebaran persatuan dan solidaritas antar para muslimah sedunia,” imbuhnya.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tiga hari ini dimulai Jumat (23/9), dengan pidato Dato’ Jamil Khir Baharom, menteri urusan Islam Malaysia, dengan dihadiri oleh 2 ribu partisipan dari 50 negara dunia.
Masalah-masalah terkait muslimah di penjuru dunia, peran dan partisipasi mereka dalam pelbagai komunitas dan solusi peningkatan kedudukan mereka dibahas dalam konferensi tersebut.
(Islamic-News/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email