Serangan-serangan udara yang dilakukan oleh Koalisi Internasional di bawah komando Amerika Serikat terhadap militer Suriah adalah tindakan yang melanggar gencatan senjata.
Demikian pernyataan ini ditegaskan oleh Dr. Basyar Al-Ja‘fari, wakil Suriah untuk PBB dan ketua delegasi Suriah untuk sidang Gerakan Non Blok (GNB) di Margarita, Venezuela, seperti dilansir SANA kemarin.
Menurut Ja‘fari, perang teroris yang dipaksakan atas Suriah telah memusnahkan makna murni diplomasi dan juga menegaskan kelemahan undang-undang internasional.
“Serangan pengecut Amerika Serikat terhadap pangkalan-pangkalan militer Suriah di bukit Tsardah yang terletak di kawasan Deir Al-Zur membuktikan dukungan Amerika dan para sekutu mereka terhadap kelompok teroris ISIS,” tukas Ja‘fari.
Menurut wakil Suriah untuk PBB ini, serangan udara Koalisi Internasional di bawah komando Amerika Serikat adalah pelanggaran terhadap gencatan senjata yang telah disepakati oleh Washington dan Moskow baru-baru ini.
“Moskow menyatakan bahwa serangan-serangan ini mengancam program gencatan senjata yang telah disepakati,” ujar Ja‘fari di hadapan para wartawan.
Ja‘fari menegaskan bahwa melanggar kedaulatan Suriah harus ditebus dengan harga mahal.
Ja‘fari menambahkan, demi mewujudkan sebuah solusi politik yang bisa menjamin kesatuan Suriah, Damaskus menekankan dialog Suriah-Suriah di bawah pimpinan Suriah dan tanpa campur tangan pihak asing.
“Kami mengecam keras serangan terang-terangan yang dilakukan oleh Barat dan Turki terhadap kawasan Suriah, dan menuntut supaya pelanggaran ini segera diakhiri,” tandas Ja‘fari.
Menurut Ja‘fari, serangan langsung terhadap pangkalan militer Suriah membuktikan koordinasi jelas antara ISIS dan pasukan Amerika. Klaim Gedung Putih bahwa hal itu terjadi secara tidak sengaja hanyalah sebuah kebohongan belaka.
(Sana/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email