Kemenangan bersejarah Muslimin di UNESCO menamatkan setiap bentuk hubungan Israel dengan situs-situs bersejarah Islam dan mengecam aksi penjajahan dan perumahan Zionis.
Dilansir Ra’y Al-Yawm kemarin, resolusi UNESCO yang menafikan setiap bentuk hak bagi Israel dan mengingkari hubungan mereka dengan tempat-tempat suci Al-Quds, terutama Masjidul Aqsha, merupakan kemenangan bersama bangsa Arab dan Islam di arena internasional serta sebuah pengesahan bahwa tempat-tempat suci tersebut adalah milik bangsa Arab dan Islam.
Resolusi menggemberikan tersebut telah menghidupkan kembali harapan atas kemuliaan Arab Islam untuk menuju tema utama dan paling evaluasi kembali penjajahan Israel dari sisi budaya. Itu pun pada saat Israel memiliki pengaruh politik dan diplomatik yang sangat luas di kawasan Asia dan Afrika.
Di sepanjang enam puluh tahun terakhir, Israel berusaha ingin menemukan sekalipun satu bukti untuk membuktikan klaim-klaim mereka di tanah air pendudukan ini dengan cara melakukan penggalian besar-besaran. Usaha mereka ini selalu menghadapi kegagalan.
Sungguh indah ketika seluruh negara Arab tegap berdiri di belakang resolusi tersebut dan mendukung negara-negara Islam dalam melawan koalisi Amerika dan Israel. Persis seperti masa-masa sebelum Perjanjian Oslo dan Kamp David ketika Israel dikenal dunia sebagai sebuah rezim yang menjijikkan.
Ini adalah sebuah keputusan bersejarah yang mampu membuktikan hakikat dan menolak setiap bentuk tipu daya Israel, serta mengecam setiap aksi penggalian di Masjidul Aqsha dan pembangunan perumahan Zionis di tanah pendudukan. Tembok Buraq akan selalu menjadi tembok Islam dan seluruh klaim Israel menjadi tidak berarti. Instruksi resmi PBB untuk memelihara peninggalan-peninggalan bersejarah ini akan segera keluar.
(Ra’y-Al-Yawm/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email