“Revolusi Bahrain terus menggema hingga Yazid masa kini tumbang.”
Demikian hal ini ditegaskan Koalisi 14 Februari Bahrain dalam pesan Asyura tahun ini seperti dilansir Al-Bahrain Al-Yawm.
“Revolusi Bahrain tetap berlanjut hingga rezim Yazid masa kini, Hamd bin Isa, runtuh dan rakyat Bahrain menentukan nasib mereka sendiri dengan berlandaskan pada referendum November 2014 lalu,” teriak para pemuda anggota Koalisi 14 Februari tersebut.
Menurut mereka, “Revolusi Bahrain mengambil ilham dari revolusi Imam Husain bin Ali. Sekarang kami keluar untuk menumbangkan kekuasaan Yazidi Al Khalifah dan membenahi urusan negara kami.”
“Revolusi Bahrain tidak berbeda dengan revolusi Imam Husain,” tandas mereka.
Koalisi 14 Februari juga membeberkan kejahatan-kejahatan, pembantaian, perusakan masjid, dan penghinaan terhadap syiar-syiar agama yang dilakukan oleh rezim penguasa Al Khalifah.
Bahrain dari sejak 14 Februari 2011 lalu menyaksikan kebangkitan rakyat untuk melawan rezim Al Khalifah guna menuntut kebebasan, keadilan, pemusnahan tindak-tindak diskriminatif, dan pembentukan sebuah sistem negara hasil pilihan mereka sendiri. Rezim Al Khalifah dengan dukungan sebagian negara Arab termasuk Arab Saudi menjawab tuntutan hak rakyat ini dengan tangan besi. Hingga kini, Al Khalifah menekan rakyat Bahrain dan menangkap para ulama serta tokoh-tokoh Syiah, mencabut kewarganegaraan Syaikh Isa Qasim, menangguhkan aktifitas Al-Wifaq, melarang penggelaran ritual Syiah, serta merusak tempat-tempat kultus warga Syiah.
(Al-Bahrain-Al-Yawm/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email