Kehidupan ada dua macam, yaitu “baik dan buruk”, dimana kehidupan yang baik adalah kehidupan yang suci dan bersih, dan kehidupan yang buruk adalah kehidupan yang kotor dan hina.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, Hujjatul Islam Sayid Ali Husaini menjelaskan bahwa seorang pelajar agama harus mampu menyampaikan berbagai pembahasan, baik itu mengenai bulan Muharram atau yang lainnya.
Beliau menekankan tentang prinsip dan tujuan dasar dalam prespektif Abu Abdillah Al-Husain as harus disampaikan, jika kita tidak mau mengkaji mengenai kehidupan Imam Husain as atau tidak sepenuhnya mengkaji dan menganalisa maka kita tidak akan mendapatkan semua itu.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Sayid Ali Husaini menuturkan, gaya hidup Islami harus dipelajari dari kehidupan Imam Makshum as. Sebagaimana Maitsam At-tamar yang karena ia selalu meneladani kehidupan Imam Makshum as, maka ia berhasil mendapatkan ilmu laduni, dimana ia pernah mendatangi Mukhtar dalam penjara kemudian ia berkata kepadanya bahwa engkau tidak akan terbunuh, karena engkau akan membalas darah Imam Husain as.
Maksud dari kehidupan Imam Ma’shum as ini yakni bukan mengenai kehidupan pribadi atau keluarganya, akan tetapi maksudnya ialah kehidupan akhlaq para Imam Makshum as, ungkap Hujjatul Islam Sayid Ali Husaini.
Dalam Al-Qur’an juga disebutkan mengenai hal ini, yakni kehidupan ini ada dua macam, yaitu “baik dan buruk”, dimana kehidupan yang baik adalah kehidupan yang suci dan bersih, dan kehidupan yang buruk adalah kehidupan yang kotor dan hina.
Sebagaimana dalam surat Al-Maidah ayat 100 disebutkan “Katakanlah (Muhammad), Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat agar kamu beruntung.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email