Kebangkitan Imam Husain as merupakan sebuah perisitiwa besar di antara berbagai peristiwa berhadap-hadapannya hak dan batil.
Shabestan News Agency, salah seorang pakar pembahasan Mahdawi, Hujjatul Islam Khodamorad Sulaimian, sehubungan dengan pembahasan tentang kebenaran dan cara pembalasan yang akan dilakukan Imam Mahdi afs terhadap para pelaku kejahatan di tragedi Asyura’, beliau menjelaskan bahwa konfrontasi antara hak dan batil telah melewati sejarah yang amat panjang, yang pada hakikatnya perselisihan ini antara setan dan anak keturunan Adam as yang dimulai sejak kaki-kaki mereka menginjak bumi dan memulai kehidupannya.
Kebangkitan Imam Husain as merupakan sebuah perisitiwa besar di antara berbagai peristiwa berhadap-hadapannya hak dan batil, oleh karena itu salah satu kekhususan dari kebangkitan Aysura ialah bahwa Husain bin Ali as sebagai Hujjah Ilahi dan dengan seluruh wujudnya hadir di medan pertempuran. Yang kedua ialah pasukan yang berada dalam hak tidak datang untuk berperang, namun mereka hanya menjadikannya sebagai perlintasan untuk sampai ke jalan yang abadi.
Dengan demikian, kesimpulan dari dua kekhususan yang telah dijelaskan di atas ialah adanya Hujjah Ilahi di salah satu pasukan, dan yang kedua ialah bahwa pasukan yang hak mereka tidak datang untuk bertempur dan berperang.
Lebih lanjut beliau menuturkan, dalam Al-Qur’an disebutkan “sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi”, yakni di saat batas hak dan batil telah jelas, maka pada saat itu Allah swt akn mengambil pembalasan dari mereka.
Akan tetapi pembalasan Allah swt tidak hanya pada hari kiamat saja, yakni di saat kezhaliman dan kelaliman semakin merajalela maka Allah akan mengambil pembalasan di dunia, dengan demikian Allah swt juga memiliki sifat demikian maka wali-walinya akan diberikan sifat seperti ini, dan khususnya kepada Imam Mahdi afs, namun yang harus diperhatikan ialah bahwa penuntutan balas ada dua macam, yaitu yang tercela dan yang terpuji.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email