Tafsir Al-Mizan adalah kitab tafsir yang ditulis oleh Allamah Thabathaba’i selama 20 tahun siang dan malam, kitab ini mampu menghidupkan tafsir Al-Qur’an Syi’ah di era kontemporer ini.
Demikian yang diucapkan Hujjatul Islam Muhammad Husain Shan’atkar untuk memperingati haul Allamah Thabathaba’i.
Pengajar di hauzah ilmiah dan juga muballigh agama ini menambahkan bahwa Allamah Thabathaba’i senantiasa menekankan tentang Al-Qur’an dan Ahlul Bayt as, tema ini dengan jelas bisa disaksikan dalam kitab tafsir Al-Mizan.
Allamah Thabathaba’i dalam kitab tafsirnya dalam setiap pembahasannya untuk memahami ayat-ayat selalu menggunakan riwayat dan hadits-hadits para Imam Makshum as, jelas Hujjatul Islam Shan’atkar.
Lebih lanjut beliau menuturkan, Allamah Thabathaba’i dalam 530 pembahasan menafsirkannya dengan tafsiran riwayat, keekstensifan dengan menggunakan hadits-hadits dalam tafsir Al-Mizan tidak akan ditemukan dalam kitab-kitab tafsir lainnya.
Allamah Thabathaba’i dengan menggunakan riwayat-riwayat Ahlul Bayt as berusaha untuk menyimpulkan dan memaparkan pengetahuan-pengetahuan Syi’ah yang murni dari teks-teks suci ayat-ayat Al-Qur’an Karim.
Mencintai orang-orang faqir dan berusaha membantu orang-orang yang membutuhkan merupakan di antara sifat-sifat Allamah Thabathaba’i. Tutur kata yang halus, penyucian jiwa, kekuatan spiritual, sabar dan lembut, memiliki ikatan yang kuat dengan orang-orang dan pemberani adalah sifat-sifat yang dicintai oleh orang-orang dari sosok agung Allamah Thabathaba’i.
Saat masa-masa menuntut ilmu, Allamah Thabathabai harus berjuang dan bertahan dengan segala kesulitan dan tantangan, namun dengan adanya kesulitan-kesulitan tersebut tidak lantas membuat Allamah menyerah untuk menuntut ilmu dan melakukan kegiatan-kegiatan keilmuan, pungkas Hujjatul Islam Muhammad Husain Shan’atkar.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email