Kesalahan lainnya dalam pembahasan Mahdawiyat ialah salah dalam memahami konsep kegaiban Imam afs, gaib bukan bermakna tiada akan tetapi bermakna tidak terlihat dari pandangan.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, deputi penelitian hauzah Ilmiah putera, Hujjatul Islam Mardani menjelaskan bahwa tema Mahdawiyat seperti halnya pembahasan kebangkitan Asyura dan peristiwa Karbala, meskipun ceritanya berbeda akan tetapi khurafat dan kerusakan-kerusakan yang meliputi keagungan dua tema tersebut tidak berkurang sedikitpun.
Beliau menambahkan, mazhab Sunni juga meyakini kemunculan seseorang dari keturunan Imam Hasan as begitu juga dengan Syi’ah yang meyakini kemunculan seseorang dari keturunan Imam Hasan as yang akan menyelamatkan bumi ini, demikian halnya dengan Yahudi juga meyakini seseorang yang dijanjikan yang akan muncul ke dunia ini.
Adalah baik jika dalam kesempatan yang berharga ini kita membahas pembahasan Intizhar yang meliputi firqah-firqah sesat, mengenal doa, gaib, penyelamat dalam agama, mengenal Imam, serta Imam Mahdi dalam Al-Qur’an dan riwayat.
Dalam pembahasan Mahdawiyat, pembahasan qadha, qadr dan nasib akhir juga banyak dibahas, sebagaimana dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa kita tidak akan bisa merubah nasib suatu kaum kecuali mereka menginginkannya, dengan demikian masalah berdiam diri dan hanya berharap bantuan dan perhatian dari orang lain adalah salah satu hal yang menciderai pembahasan Mahdawiyat.
Kesalahan lainnya dalam pembahasan Mahdawiyat ialah salah dalam memahami konsep kegaiban Imam afs, gaib bukan bermakna tiada akan tetapi bermakna tidak terlihat dari pandangan, dengan begitu pada hakikatnya yang gaib adalah kita dan bukanlah Imam Zaman afs, yakni diri kita gaib dan lalai dan bukan Imam Mahdi afs yang lalai dari kita.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email