“Fatwa para dedengkot fitnah tentang jihad nikah tidak memiliki tempat di Karbala. Jawaban untuk penghinaan semacam ini akan diberikan dalam tindakan, bukan melalui pernyataan hampa.”
Begitu pernyataan ini disampaikan oleh Aqil Al-Thuraiji, Wali Kota Karbala, ketika menanggapi penghinaan yang telah dilakukan oleh kora Al-Syarq Al-Awsath terhadap ritual Arba‘in Husaini, seperti dilansir situs berita dan informasi Al-Masalah.
Al-Thuraiji menegaskan, “Di sepanjang sejarah, Imam Husain as senantiasa menjadi ajang kebencian para pembenci yang hanya menginginkan kehidupan gulita. Yaitu mereka yang tidak pernah memiliki figur dan prinsip kehidupan. Sedangkan Imam Husain as menebarkan figur toleransi, kecintaan, keindahan, dan kultur yang berlandaskan pada prinsip peradaban.”
Al-Thuraiji menambahkan, “Menyaksikan para peziarah yang berduyun-duyun di kota ini dengan penuh kecintaan kepada Imam Husain as tidak membuat para pemfitnah itu senang. Untuk itu, sebagian dari mereka mengeluarkan pernyataan busuk, dan tentu pernyataan ini akan kembali kepada diri mereka sendiri. Karbala merasa bangga menjadi sebuah kota yang bisa merangkul seluruh kalangan manusia.”
Al-Thuraiji menukaskan, “Ketika kita menjelajahi kota Karbala ini, kita akan berjumpa dengan rombongan-rombongan yang berasal dari seluruh keyakinan termasuk Ahli Sunnah dan Kristen. Bahkan kita bisa menyaksikan kehadiran para pemuda Kristen dari Amerika Serikat.”
“Kami hanya ingin mengekspresikan kultur murni Islam Muhammadi. Akan tetapi, mereka (para penyulut fitnah itu) ingin memasyarakatkan jihad nikah. Fatwa jihad nikah tidak memiliki tempat di Karbala, dan para peziarah tidak pernah meyakininya,” ujar Al-Thuraiji.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email