Pernyataan larangan masuk sementara dan penuh bagi kaum muslim ke Amerika, yang dideduksi pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden dari situsnya, kembali mencuat di situs kepresidenan baru Amerika ini.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari INA, tim manajemen website Trump dalam hal ini mengatakan, rekomendasi Trump tersebut, yang dipaparkan setelah penembakan ke sebuah markas pelayanan sosial yang terletak di San Bernardino, California pada bulan Desember sebelumnya, dikarenakan problem teknisi dihapus dari websitenya.
Tim manajemen website Trump dalam menjawab para wartawan terkait hal tersebut mengatakan, kami berupaya mengkaji problem tersebut, sebentar lagi akan pulih.
Trump pada bulan Desember 2015 dalam sebuah statemen merekomendasikan pelarangan masuknya muslim ke Amerika untuk sementara waktu dan secara penuh dan ia senantiasa mengulang-ulang masalah tersebut sepanjang kampanyenya.
Demikian juga, ia dalam sebuah statemen meminta implementasi pembatasan untuk muslim yang tinggal di Amerika, termasuk memata-matai masjid-masjid yang ada.
(INA/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email