Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menilai terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) merupakan masalah baru bagi dunia Islam.
“Khawatir terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat akan memperburuk hubungan Amerika Serikat dengan dunia Islam,” ujar Din Syamsudin di kantor MUI, Jakarta, Rabu, 9 November 2016.
Menurut Din, selama ini Trump memiliki riwayat yang buruk terhadap kelompok Islam. Pernyataan dan tindakannya dinilai diskriminatif. Taipan properti asal New York itu juga kerap menyingkirkan kelompok migran.
Padahal menurut Din, warga Amerika mulanya adalah kelompok pendatang yang melakukan migrasi dari Eropa. Trump, kata Din, lupa soal itu.
“Sebelum menjadi presiden saja sudah punya pernyataan yang negatif, sinis, bahkan tindakannya, saya tidak bisa memahami di era yang modern ini masih ada orang yang eksklusif seperti itu,” katanya.
Trump juga sempat melontarkan pernyataan soal isolasi Amerika Serikat dari imigran tertentu. Din menyayangkan pernyataan itu karena pada dasarnya mayoritas warga AS saat ini adalah imigran dari luar wilayah Amerika.
“Kita lihat saja nanti, mungkin boleh jadi dia berubah pikiran setelah menjadi presiden, tidak seperti yang dia ucapkan selama kampanyenya,” ujarnya.
Hubungan Amerika Serikat dengan dunia Islam cukup terpuruk ketika Presiden George W. Bush melancarkan kebijakan war on terror setelah kejadian 11 September 2001. Setelah George W. Bush lengser, hubungan AS dengan dunia Islam agak membaik setelah negeri adi daya itu dipimpin Barrack Obama.
“Sekarang ini Donald Trump, saya kira lebih parah daripada George W. Bush,” ujarnya. Selain itu, Trump juga sempat melontarkan pernyataan soal isolasi Amerika Serikat dari imigran tertentu.
(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email