Pesan Rahbar

Home » » Survey: Pasangan Ahok-Djarot Tetap Unggul

Survey: Pasangan Ahok-Djarot Tetap Unggul

Written By Unknown on Saturday, 12 November 2016 | 23:47:00


Lingkaran Survei Indonesia (LSI) milik Denny JA mengeluarkan hasil survei ketiga pasangan calon (paslon) yang akan bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017. Menurut survei LSI itu, bila pilgub DKI dilakukan pada bulan ini, November 2016, maka pasangan dengan nomor urut 2, yakni Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) tetap unggul dibanding kedua paslon lainnya. Demikian kata Adjie Alfaraby di kantor LSI Denny JA, Kamis (10/11).

“Jika Pilgub DKI dilaksanakan pada saat survei dilakukan, pada November 2016, maka ketiga kandidat bersaing ketat. Tetapi pasangan Ahok-Djarot tetap menduduki peringkat teratas,” kata Adjie.

Pasangan Ahok-Djarot memperoleh dukungan sebesar 24,6 persen, diikuti pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 20,9 persen, dan di tempat ketiga, pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapat dukungan 20 persen.

“Mereka yang menyatakan rahasia, tidak menjawab, dan belum memutuskan sebesar 34,5 persen,” ujarnya.

Meski demikian, elektabilitas Ahok di bulan November sudah menurun di bawah 30 persen, yaitu diangka 24,6 persen. Artinya turun 6,8 persen bila dibanding hasil survei pada Oktober 2016. Ketika itu elektabilitasnya mencapai 31,4 persen. Sedangkan pada Juli 2016, tingkat elektabilitas Ahok mencapai 49,1 persen dan Maret 2016 masih mencapai 59,3 persen.

“Kasus dugaan penistaan agama atau kasus Al Maidah adalah salah satu faktor utama turunnya suara Ahok di November 2016,” terangnya.

Pada 6 Oktober 2016, lembaga survey Populi Center, misalnya, menyebutkan bahwa elektabilitas pasangan calon gubernur DKI inkumben, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, naik mencapai angka 45,5 persen. Hasil survei ini menimbulkan variasi angka dari dua survei yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Polmark dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI).

Sebelumnya, elektabilitas untuk pasangan Ahok-Djarot turun ke angka 31,9 persen pada Survei Polmark dan 31,4 persen pada Survei LSI. Survei Populi Center dilakukan selama 25 September hingga 1 Oktober 2016, dengan 600 responden. Survei dilakukan dengan metode multi-stage random sampling (MRS) dengan margin of error kurang-lebih 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survey yang lebih menarik, yakni terkait pertanyaan apakah pemilih mementingkan agama calon kepala daerah. Survey yang dilakukan 24-29 Juni itu menunjukkan bahwa 42 persen pemilih Muslim tidak mau memilih non Muslim, dan 50 persen siap memilih non Muslim. Meski survey ini dilakukan secara nasional dan belum tentu memotret keadaan Jakarta secara khusus, tapi kasus Al Maidah 51 dapat mengubah situasi yang ada.

Survey Litbang Kompas 5 sampai 7 Oktober menunjukkan bahwa kesamaan agama merupakan salah satu kriteria pemimpin daerah yang dianggap penting pemilih. Dalam jajak pendapat yang dilakukan via telpon itu, 53,5 persen responden menyatakan bahwa kesamaan agama penting. Lalu yang tidak kalah menariknya, 90,8 persen responden menyatakan bahwa terlihat santun itu penting bagi calon pemimpin daerah mereka. Jajak pendapat ini melibatkan 653 responden di 14 kota besar.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: