Kota Sayyid al-Aushiya (As) khusus para peziarah Huseini di Irak, yang terletak di rute Karbala al-Mu’alla ke Baghdad dibuka dengan dihadiri Syaikh Abdul Mahdi al-Karbalai, wakil Ayatullah al-Udzma Sistani.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari makam suci Huseini, acara pembukaan kota terbesar dan termodern khusus para peziarah Huseini dengan nama Sayyid al-Aushiya (As) diselenggarakan Jumat sore (16/12) bertepatan dengan hari kelahiran Rasulullah (Saw) dan Imam Ja’far al-Shadiq (As).
Para pengurus resmi tempat suci Huseini dan Abbasi, pengurus makam Alawi, ketua kantor wakaf Syiah Irak, pengurus dan wakil atabah aliyah dan tempat-tempat ziarah Syiah Irak, sejumlah tokoh religi dan politik serta pelbagai kelompok masyarakat hadir dalam acara pembukaan kota tersebut.
Acara pembukaan ini dimulai dengan lantunan tilawatil Quran oleh Adil al-Karbalai, qori dan muadzin makam suci Imam Husein dan selanjutnya, para hadirin membaca surah Al-Fatihah guna mengenang para syuhada pasukan keamanan dan mobilisasi masyarakat Irak.
Syaikh Abdul Mahdi al-Karbalai, wakil Ayatullah al-Udzma Sistani di Karbala al-Mu’alla dan pengurus resmi haram Huseini dalam pidatonya mengucapkan selamat kepada seluruh kaum muslim dunia atas hari kelahiran Rasulullah (Saw).
"Keterbatasan finansial menghalangi pembuatan 10 kota khusus para peziarah di perbatasan-perbatasan Iran, Kuwait, dan sebagian kawasan yang berujung ke Karbala al-Mualla,” imbuhnya.
Kota Sayyid al-Aushiya di rute Karbala al-Mu’alla ke Baghdad dan dibangun dengan tujuan menyambut jutaan peziarah Arbain Huseini dan acara pembukaan kota ini ditayangkan secara langsung lewat cannel parabola Karbala.
Kota Sayyid al-Aushiya, kota terbesar dari sisi luas dan jumlah bangunan untuk para peziarah, yang desainnya digarap oleh sebuah perusahaan Irak dan eksekutif agenda ini juga adalah divisi proyek teknis dan insinyur makam suci Huseini.
Kota ini terdiri dari sebuah masjid dengan luas 1200 meter persegi, sebuah markas kesehatan dalam dua tingkat, bangunan kantor, rumah tamu dengan luas 1400 meter persegi, restoran dengan luas 500 meter, wc dan kamar mandi, 220 apartemen tempat tinggal dan taman.
Demikian juga, kota ini memiliki 11 ruang khusus istirahat dan tidur para peziarah, dimana luas setiap kamar tersebut mencapai 800 meter dan dibangun dalam dua tingkat.
Desain kota ini, gabungan dari modernism dan klasik dan dengan arsitek Islam; sampai-sampai terasa kota ini bagian dari haram imam Husein (As) atau didekatnya.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email