Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran menggelar jumpa pers mingguan hari ini.
Salah satu tema hangat yang mencuat dalam jumpa pers ini adalah kebijakan terbaru yang telah diambil oleh Senat dan Konggres Amerika Serikat sehubungan dengan energi nuklir dan sanksi Iran.
Menurut penilaian Bahraim Qasimi, juru bicara Kemenlu Iran, keputusan Amerika ini bukanlah suatu hal yang aneh. “Kita telah pernah mengalami pengalaman pahit sehubungan dengan tindakan-tindakan Amerika ini. Kita membayangkan Obama akan memveto keputusan Senat tersebut. Akan tetapi, menurut informasi dari dalam Amerika, Obama ternyata menyetujui keputusan itu,” ujarnya.
Qasimi menegaskan, “Apa yang telah terjadi di Senat dan Konggres Amerika adalah sebuah pengingkaran janji dan kesepakatan. JCPOA adalah sebuah kesepakatan multi pihak dan disetujui oleh Dewan Keamanan Nasional serta memiliki dukungan kuat internasional. JCPOA ini tidak boleh dilanggar. Pada petinggi Amerika tidak boleh melanggar hal ini.”
“Iran tidak akan pernah melanggar terlebih dahulu. Akan tetapi, apabila sebuah negara melakukan pelanggaran terlebih dahulu, kami telah mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan,” tandas Qasimi.
Menurut Qasimi, Iran telah memprediksikan langkah-langkah yang jitu untuk setiap tingkat pelanggaran JCPOA, dan Iran pasti akan melakukan langkah-langkah ini.
“Rakyat Iran telah melakukan upaya besar untuk sampai pada titik ini. Perubahan kekuasaan di sebuah negara tidak bisa mengorbankan upaya rakyat ini. Hari ini, Iran sebagai kekuatan penting ilmu pengetahuan dan teknis di dunia tidak lagi mengkhawatirkan bentuk sanksi apapun,” ucap Qasimi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email