Israel, Amerika, dan beberapa negara Eropa menyulut perang di kawasan Arab dengan tujuan untuk mewujudkan tujuan dan kepentingan yang sedang mereka kejar.
Jumlah kerugian jiwa dan harta lantaran perang ini tidak bisa dihitung. Pembangunan kembali seluruh infrastruktur yang telah rusak akibat perang memerlukan waktu puluhan tahun dan dana ribuan milyar dolar.
Kerugian dan korban jiwa sudah tidak bisa dihitung. Ribuan nyawa dari bangsa kita telah terbunuh dan terasingkan. Mereka telah kehilangan harapan untuk masa depan. Ribuan anak-anak tidak bisa pergi ke sekolah. Realita yang sedang menimpa negara kita adalah perusakan sistematik masa depan rakyat yang sedang dilakukan oleh Israel dan Amerika berkat bantuan dan dukungan sebagai penguasa Arab penjahat.
Israel tidak akan memberikan sesuatu kepada bangsa Palestina, kecuali apabila mereka terpaksa melakukan hal ini. Hal ini karena mereka yakin bahwa bangsa Arab pasti akan menyerah tanpa sedikit pun perlawanan.
Untuk itu, Israel memanfaatkan kondisi ini dan enggan mengeluarkan sesuatu demi perwujudan perdamaian. Israel merasa tidak perlu membayar apapun atas seluruh kejahatan yang mereka lakukan untuk rakyat tertindas ini.
Banyak negara Arab yang bisa dimasukkan dalam daftar ini. Yaitu mereka yang tidak pernah menandatangani kesepakatan perdamaian dengan Israel. Akan tetapi, memiliki hubungan gelap dengan mereka. Bahkan lebih dari itu, sebagian dari mereka merasa bangga dan optimis memperluas hubungan dengan Tel Aviv dengan alasan membela negeri Arab.
Realita yang ada adalah Israel tidak pernah merubah siasat sekalipun para penguasa Arab telah mundur selangkah. Bahkan tak satu pun penguasa Arab berani menghentikan normalisasi hubungan dengan Tel Aviv sekalipun dengan alasan protes terhadap keengganan Israel untuk berdamai dan menghentikan proyek perumahan.
(Panorama-Al-Syarq-Al-Awsath/Kazhim-Nashir/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email