Kuala Lumpur menjadi tuan rumah pertemuan lima hari kajian pertukaran sains dan teknologi antar negara-negara Islam.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Press TV Inggris, pertemuan ini terselenggara dalam rangka kompetisi tahunan berhadiah al-Mustafa (Saw) oleh institute teknologi dan sains al-Mustafa (Saw) dengan kerjasama universitas Putra Malaysia.
Sejumlah cendekiawan terkemuka muslim di seluruh penjuru dunia berpartisipasi dalam konferensi lima hari tersebut, yang terus berlanjut sampai 23 Desember.
Hadiah al-Mustafa (Saw) adalah sebuah kompetisi dalam bidang sains dan teknologi yang diselenggarakan dua tahun sekali, dan selain penyelenggaraan pertemuan dan pelbagai workshop edukasi, para peneliti dan ilmuwan negara-negara Islam diberikan penghargaan.
Kompetisi ini diselenggarakan dengan tujuan mendukung pendidikan dan riset di negara-negara Islam dan peningkatan kerjasama antar lembaga-lembaga sains dan teknologi negara-negara anggota OKI.
Penyebaran komunikasi antar pengajar dan peneliti dalam kancah ilmiah dan mempermudah kemajuan ilmiah di negara-negara Islam termasuk tujuan lain program tersebut.
Hadiah al-Mustafa (Saw) diselenggarakan dalam 4 bagian, sains, bioteknologi dan medis; sains, teknologi nano dan nanoteknologi; sains dan teknologi informasi dan komunikasi dan prestasi ilmiah tertinggi dalam jurusan-jurusan lainnya.
Yayasan memilih kandidat peraih hadiah lewat kajian prestasi, seperti kualitas dan kuantitas publikasi, inovasi dan penemuan.
Jackie Ying, pakar nanoteknologi di Singapura dan Omar Yaghi, kimiawan Yordania yang tahun lalu diperkenalkan sebagai pemenang hadiah al-Mustafa (Saw) juga hadir dalam program tahun ini di Malaysia.
Hadiah al-Mustafa (Saw) diluncurkan pada tahun 2013 dan sejumlah universitas dan markas-markas ilmiah terkemuka negara-negara Islam memperkenlakan kebijakan-kebijakannya.
(Press-TV/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email