Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), KH Sobri Lubis mengungkapkan pihaknya mendapatkan informasi jika ada pihak-pihak yang ingin menghabisi imam besar FPI, Habib Rizieq. Oleh karena itu, saat ini pihaknya meningkatkan kewaspadaan terhadap yang bersangkutan.
"Saya mendapat informasi untuk Habib Rizieq agar waspada karena ada yang ingin menghabisi Habib," ujarnya saat memberikan ceramah di mesjid Pusdai Kota Bandung dalam acara Gerakan Shalat Subuh berjamaah, dikutif Republika, Senin (12/12).
Menurutnya, Habib Rizieq menjadi sasaran dikarenakan yang bersangkutan disebut-sebut menjadi tokoh yang membangkitkan kembali gerakan umat Islam. Sehingga, betul-betul disorot.
Ia menuturkan, saat ini Habib Rizieq tidak bisa mengikuti kegiatan gerakan shalat subuh berjamaah. Sebab masih dalam keadaan sakit. "Beliau lima hari di rumah sakit, sekarang sudah pulang tapi masih demam," katanya.
Ribuan warga hingga pukul 03.00 WIB terus menerus memadati mesjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (12/12). Mereka hendak mengikuti gerakan shalat subuh berjamaah dan shalat malam bersama.
Baca Disini: http://ahlulbaitnabisaw.blogspot.com/2016/12/ibu-angkat-dan-tangisan-ahok.html
Tangis Ahok Karena Dituduh Menista Islam
Oleh: Saidiman Ahmad
Dalam persidangan tadi, Ahok menangis karena dituduh menista Kitab Suci dan agama Islam. Menurut Ahok, itu sama saja dengan tuduhan bahwa dia menghina kitab suci dan agama orang tua angkat dan saudara angkat yang sangat ia sayanyi dan menyayangi dirinya.
Ahok adalah anak angkat Andi Baso Amir, mantan Bupati Bone, yang sekaligus adik kandung Alm. Jenderal TNI M. Yusuf. Jend. M. Yusuf sendiri adalah tokoh yang sangat dihormati di Sulawesi Selatan. Namanya diabadikan sebagai nama masjid termegah se-Asia Tenggara, Al-Markaz Al-Islami Makassar.
Ayah Ahok dan Andi Baso Amir pernah mengangkat ikrar untuk menjadi saudara. Anak-anak ayah Ahok adalah juga anak-anak Andi Baso, demikian pula sebaliknya. Ikrar itu terus dipegang oleh keturunan mereka.
Ketika ibu angkatnya meninggal tahun 2014, Ahok sendiri yang ikut menggotong peti mati ibunya itu ke liang lahat. Ibu ini sangat menyayangi Ahok. Di masa-masa kritis tahun 2012, ibu tersebut memaksa mendatangi TPS untuk memilih Ahok sebelum ke rumah sakit. Dia ingin sekali melihat anak angkatnya itu menjadi gubernur untuk melayani masyarakat.
Kakak angkat Ahok, Andi Ananta Amir, sekarang sering muncul di media memberi pembelaan pada adiknya. Dia menyatakan tidak akan tinggal diam atas diskriminasi yang sekarang menimpa Ahok. Kakak angkat inilah yang dulu membayarkan uang kuliah Ahok ketika pertama masuk universitas.
Ahok sendiri akrab dengan dunia Islam. Dia besar di lingkungan Muslim Belitung yang dulu adalah basis partai Majelis Syurah Muslimin Indonesia (Masyumi). Dia belajar Islam pada guru-guru Muslim sejak sekolah dasar sampai sekolah menengah. Dia juga bergaul akrab dengan banyak teman Muslim.
Di rumahnya, pekerja rumah tangganya yang Muslim dan berjilbab diperlakukan dengan sangat layak. Diberi kamar tidur yang luas lengkap dengan fasilitas kamar yang sama dengan penghuni rumah lain.
Sejak mengenal dunia politik, Ahok selalu berusaha menghadirkan kebijakan non-diskriminatif bahkan cenderung mengakomodir kepentingan-kepentingan kelompok Islam yang memang dominan dalam masyarakat. Dia gemar membangun masjid dan musholla, bahkan pesantren. Di Jakarta, Ahok memprakarsai pembangunan masjid Balaikota bernama Fatahillah. Ahok juga membangun masjid raya Jakarta Attaubah di Daan Mogot, Jakarta Barat. Ahok juga bangun masjid di setiap rumah susun. Selain itu juga menyalurkan bantuan pada ratusan masjid, mushollah dan majelis taklim setiap tahun, dengan kisaran bantuan 15 sampai 75 juta per unit.
Ahok juga menggagas dan mewujudkan progam kartu jakarta pintar (KJP) khusus untuk siswa madrasah. Dia juga memajukan jam pulang PNS di bulan Ramadhan. Selain itu, Ahok juga gemar menyumbang bahkan ikut berqurban puluhan sapi di setiap Idul Qurban.
Ahok dikenal dekat dengan sejumlah ulama dan tokoh muslim. Salah satunya adalah Mantan Presiden dan Mantan Ketua Umum Tanfidziyyah PBNU, Alm. KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Dur bahkan ikut berkampanye untuk Ahok pada Pilkada Gubernur di Bangka Belitung.
Ahok selalu mengingat nasehat Gus Dur, yang menyatakan bahwa gubernur adalah seorang pelayan warga. Nasehat itulah yang terus dia pegang ketika menjabat, baik sebagai wakil gubernur maupun gubernur DKI Jakarta.
Sudah banyak sekali terobosan yang dilakukan Ahok selama beberapa tahun memimpin ibu kota. Jakarta Baru yang bersama Jokowi ia janjikan benar-benar terasa di masyarakat. Namun, gubernur berprestasi itu kini dihadapkan pada masalah yang seolah datang dari ketiadaan. Sesuatu yang tidak ada tapi diadakan demi menjegalnya kembali menata ibu kota. Semoga nurani kebangsaan kita terbuka. Bebaskan Ahok!
Baca Disini: Siapa? http://ahlulbaitnabisaw.blogspot.com/2016/12/nah-lo-ketahuan-habib-rizieq-minta-1.html
Nah Lo Ketahuan! Habib Rizieq Minta 1 juta Laskar Cyber Untuk Habisi Ahok di Medsos
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab meminta Laskar Cyber Muslim untuk tidak berhenti menyerang calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di media sosial baik di Facebook maupun Twitter.
"Ayo kita kalahkan Ahok di medsos. Laskar Cyber Muslim jangan berhenti dengan FB, twitternya serang terus yang melawan Islam. Anda tahu laskar cyber itu lebih dari 1 juta orang," ungkap pria yang biasa dipanggil Habib Rizieq itu dalam Peringatan acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang diinisiasi DPP FPI di Jl. Raya KS Tubun Petamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat (markas DPP FPI), dini hari tadi, seperti dikutif Nasional.
Kata dia, Presiden RI salah sikap saja bisa sedikit di-bully jutaan orang, Kapolri juga bisa mengalami hal yang sama, apalagi produk pruduk Sari Roti yang kemarin habis-habisan di-bully oleh umat Islam.
"Membuat laskar cyber Islam itu berkat pertolongan Allah. Galang terus cyber muslim. Siapa singgung ulama, umat Islam laskar cyber harus perang habis-habisan. Kalahkan Ahok di medsos dan seluruh pendukungnya kita habisi di medsos," ujar dia.
Rizieq melanjutkan aksi selanjutnya adalah kalahkan Ahok di Pengadilan dengan mengawal terus di Pengadilan dan mnyingkirkan Ahok di Pilkada DKI.
"Berikutnya kita kalahkan Ahok di pengadilan. Siap kawal di pengadilan. Kalahkan juga Ahok di Pilkada. Gak boleh Ahok menang di Pilkada. Kitalah yang menang di Pilkada," tutup dia.
Sebelumnya, Komisioner Divisi Bidang Hukum dan Penindakan Pelanggaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad Jufri mengungkapkan lembaganya berniat melarang masyarakat menggunakan media sosial untuk berkampanye. Bahkan, Bawaslu menegaskan akan menelusuri akun-akun yang disinyalir melakukan kampanye tanpa izin dengan mengenakan pidana sesuai UU ITE yang sudah berlaku.
*****
Nah Lo!? Jadi Siapa yang Mau Menghabisi dan Membunuh????
Bagaimana Menurut Anda?
(Republika/Nasional/Swara-Nasional-Pos/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email