Abdul Hadi Awang dalam konferensi persatuan Islam ke 30 mengungkapkan, pedagang senjata dan perusahaan-perusahaan minyak mendapat surplus tinggi dari adanya konflik antar kaum muslim; dengan demikian surplus-surplus mereka dalam kesinambungan konflik-konflik tersebut.
Menurut laporan IQNA, Abdul Hadi Awang, mufti terkemuka Malaysia, Kamis (15/12) dalam sebuah pidato di konferensi internasional persatuan Islam ke 30 di Tehran mengatakan, jelas bahwa pedagang senjata dan perusahan-perusahaan minyak mendapat surplus tinggi dari adanya konflik antar kaum muslim; dengan demikian keuntungan-keuntungan mereka dalam kesinambungan konflik antar umat Islam.
"Orang-orang yang mendapat keuntungan dari konflik antar dunia Islam berupaya membuat keuntungan permanen untuk dirinya di kawasan, dengan melanjutkan konflik dan problem, dengan pelbagai metode dan cara,” imbuhnya.
Mufti Malaysia menegaskan, solusi penyelesaian konflik antar umat Islam di tingkat pertama adalah identifikasi alasan-alasan konflik tersebut dan tingkat kedua adalah upaya untuk menyelesaikannya.
Awang mengatakan, proyek Timur Tengah baru adalah sebuah tujuan yang diharapkan para musuh Zionis dan Masonik sedangkan rasisme dan konflik dalam dunia Islam dan perang-perang takfiri adalah sarana yang tepat untuk mereka.
Mufti Malaysia melanjutkan, sebagian kaum muslim dengan bodoh membantu tujuan tersebut dan menjadi alat proyek Masonik dan Zionis.
"Kita harus tahu dan menerima tidak ada perbedaan antara Syiah dan Ahlusunnah; kita semua adalah saudara dan saudari satu sama lain dan kita memiliki kewajiban menang di hadapan orang yang hendak meraih keuntungan-keuntungan pribadinya dengan hina,” ucapnya.
Awang menambahkan, ironisnya Zionis di dunia Islam juga mampu menciptakan sekutunya dan sekarang ini dalam gerakan janji Camp David yang menjadi pembicaraan dari segala hal selain serangan-serangan rezim Zionis menjadi pengafirmasi hal ini.
Ia mengatakan, sekarang ini para ulama muslim Indonesia, Malaysia, Pakistan dan semua negara-negara Islam harus saling bersatu dan mengambil keputusan-keputusan bersama merintangi kemenangan musuh satu umat Islam.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email