Pesan Rahbar

Home » » Diawali Dengan Perselisihan, Perundingan Damai Suriah di Kazakhstan Dimulai

Diawali Dengan Perselisihan, Perundingan Damai Suriah di Kazakhstan Dimulai

Written By Unknown on Wednesday, 25 January 2017 | 04:06:00

Perundingan Damai Suriah di Kazakhstan Dimulai

Delegasi Suriah sebelum memulai pembicaraan damai hanya berbicara dengan delegasi Rusia dan Iran, bukan Turki, menunjukkan bahwa masih ada jalan panjang sebelum persesuaian antara Suriah dan Turki.

Pembicaraan damai yang lama ditunggu di ibukota Kazakhstan, Astana, secara resmi dimulai, demikian tulis Kantor Berita SANA, pada Senin, 23/01/17.

Pembicaraan yang terorganisir dan dimediasi oleh Rusia, Iran dan Turki itu dimulai dengan perselisihan tentang siapa yang akan menyampaikan pidato pertama dengan durasi 40 menit.

Juru bicara kelompok oposisi Yehya al-Aridi mengatakan, mereka menolak untuk menggelar pembicaraan langsung dengan pemerintah di sesi pertama perundingan.

Yehya beralasan, langkah itu diambil karena pemerintah Suriah terus membombardir kubu pemberontak di sekitar kota Damaskus.

Sejauh ini belum diketahui kapan kelompok pemberontak akan melakukan perundingan langsung dalam pertemuan itu.

Kelompok oposisi mengatakan, fokus pembicaraan akan difokuskan untuk memperkuat gencatan senjata yang disponsori Rusia, Iran dan Turki dan telah disepakati bulan lalu.

Konferensi Astana dimulai dengan pidato Menteri Luar Negeri Kazakhstan.

Delegasi Suriah sebelum memulai pembicaraan damai hanya berbicara dengan delegasi Rusia dan Iran, bukan Turki, menunjukkan bahwa masih ada jalan panjang sebelum persesuaian antara Suriah dan Turki.

Pemerintah Suriah juga mendorong sebuah solusi politik komprehensif dan bersikukuh menuntut para pemberontak meletakkan senjata untuk ditukar dengan amnesti.

Sebelumnya, sejumlah perundingan yang digelar di Geneva, Swiss gagal menemukan solusi untuk menghentikan konflik bersenjata di Suriah.

Di Astana, sebanyak 14 anggota delegasi oposisi terdiri atas para pemimpin kelompok oposisi menjadi ujung tombak perundingan.

Para pemimpin kelompok pemberontak ini akan dibantu lebih dari 20 orang pengacara dan penasihat politik.

(SANA/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI