Gus Nadir - Hanum Rais
Tokoh Nahdlatul Ulama, Nadirsyah Husein atau akrab disapa Gus Nadir serta seorang profesor Institut Pertanian Bogor (IPB) mengecam terkait tulisan Hanum Rais yang singgung Nabi Muhammad SAW.
“Dalam diri Rasul terdapat teladan peristiwa yg menjadi cermin bagi manusia.
Bahkan saat beliau termakan isu fitnah thdp Aisyah ra.
Mengakui salah dan memohon maaf telah diteladankan.
Kami manusia, yg kebaikannya tak ada sekuku putihnya beliau, hanya bisa mencontoh dan belajar.”
Begitulah tulisan dari Putri Amien Rais, Hanum Rais pasca Ratna Sarumpaet mengaku berbohong atas kasus penganiayaan yang ternyata tak dilakukannya.
Dari tulisan diatas, Hanum Rais mengaku meneladani sikap Rasulullah dalam kasus kebohongan Ratna Sarumpaet.
Ia mengibaratkan sikap dirinya dan kubu Prabowo-Sandi yang sempat termakan hoax Ratna Sarumpaet, sebagai sikap Rasulullah atau Nabi Muhammad saat istrinya, Aisyah, difitnah.
Menurutnya, saat itu Rasulullah sempat termakan isu fitnah yang ditujukan terhadap Aisyah.
Namun menurutnya, setelah mengakui kebenarannya, kemudian Rasulullah mengakui kesalahan dan memohon maaf.
Kemudian ia pun menjelaskan, dirinya dan beberapa orang yang termakan kebohongan Ratna, hanya bisa mencontoh dan belajar dari Rasulullah.
Pasalnya, Hanum menyadari bahwa dirinya tak sebanding kebaikannya jika dibandingkan dengan Rasulullah.
Melihat hal tersebut, Gus Nadir langsung berikan tanggpan keras.
Meski tak menyebut dan menandai nama Hanum Rais, akan tetapi secara jelas Gus Nadir ini menyindir Hanum Rais.
Dalam cuitannya pagi tadi, Gu Nadir mempertanyakan kenapa Hanum Rais menyangkutpautkan kisah Nabi dibohongi Aisyah ini dengan Prabowo yang dibohongoi Ratna Sarumpaet.
Justru, menurut Gus Nadir yang jadi masalah adalah Prabowo dan kawan-kawannya ini juga ikut menyebarkan hoax atau kebohongan Ratna Sarumpaet.
Yang justru kebohongan tersebut disebarkan untuk menyudutkan kubu Jokowi sebagai petahana.
Semenatara Nabi Muhammad tidak melakukannya.
Nabi Muhammad tidak mempolitisir kebohongan yang dilakukan Aisyah, istrinya.
Lebih lanjut, Gus Nadir pun menegaskan agar Hanum Rais jangan pernah membawa nama Muhammad dalam kasus Rtna Sarumpaet.
Pasalnya, menurut Gus Nadir, Nabi Muhammad ittu adalah kekasihnya.
“Nabi pernah dibohongi. Lalu apa masalahnya kalau Prabowo dibohongi Ratna?
Masalahnya Prabowo dkk malah menyebarkan itu hoaks dan membangun narasi menyudutkan petahana.
Nabi tdk melakukan itu!
Nabi tdk mempolitisir kebohongan itu!
Jadi tlg jangan bawa2 nama Muhammad kekasihku (emoji memohon),” tulis Gus Nadir, di akun Twitternya @na_dirs, Jumat (5/10/208).
Setali tiga uang, seorang profesor IPB dari jurusan Statistika, Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS juga memberikan tanggapan yang hampir sama.
Ia menyetujui cuitan dari Gus Nadir tersebut.
Menurut sang profesor, pernyataan Hanum Rais ini hanya untuk mencari pembenaran terhadap kasus Ratna Sarumpaet yang sempat dibela mati-matian sebelum akhirnya terbongkar.
Sayangnya pembenaran analogi yang dipakai dengan menggunakan nama Nabi Muhammad itu tak tepat.
Lanjut sang profesor, jika diistilahkan dalam bahasa logika, amkaa pembenaran yang dilakukan Hanum Rais ini disebut tidak tautologi.
Dalam ilmu Matematika, tautologi adalah suatu pernyataan majemuk yang bernilai benar untuk setiap kemungkinan.
“Sepakat gus @na_dirs , itu adalah upaya pembenaran dengan menggunakan analogi yang terjadi pada nabi Muhammad..
tapi sayang analoginya tidak tepat..
dalam bahasa logika itu disebut tidak TAUTOLOGI….,” tulis Khairil Anwar di akun Twitternya, @kh_notodiputro.
Cuitan Profesor Khairil ini pun sempat diunggah ulang atau diretweet oleh Gus Nadir.
(Tribun-News/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email