Pesan Rahbar

Home » » Jangan Menuduh Anies Baswedan Terlibat di Kasus ‘Pelarian’ Ratna Sarumpaet

Jangan Menuduh Anies Baswedan Terlibat di Kasus ‘Pelarian’ Ratna Sarumpaet

Written By Unknown on Sunday, 7 October 2018 | 04:26:00

Anis Baswedan - Ratna Sarumpaet

Jangan! Pokoknya jangan. Karena dia pasti punya alasan normatif dan bukti pendukung untuk melakukan tindakan itu. Misalnya; Ratna Sarumpaet memang seorang penulis dan aktivis wanita kelas nasional yang layak dikirim ke event itu.

Saya sempat berpikir jangan jangan itu eventnya fiktif alias hoax. Tapi saya tepis praduga itu. Mana mungkin Gubernur DKI dan Kepala Dinas Pariwisata memakai anggaran untuk event fiktif. Bisa kena ciduk KPK. Jadi kita harus percaya bahwa event itu benar benar ada.

Masalahnya adalah pantas tidaknya seorang Ratna Sarumpaet yang sedang jadi ikon gonjang ganjing politik nasional tiba tiba dibiayai dan difasilitasi pergi keluar negeri. Saya cenderung memakai kata #tibatiba karena saya tak yakin ini sudah terencana jauh jauh hari. Lihat saja tiketnya, kemungkinan dibeli mendadak tgl 2 s/d 4 Okt 2018.

Anies tahu bahwa RS ini jadi saksi kunci untuk belasan orang terlapor kasus penyebaran berita palsu (hoax) di sosial media. Dimana pihak terlapor itu adalah teman teman Anies semua. Kaburnya RS membuat polisi tak punya saksi kunci untuk dimintai keterangan.

Tapi tuduhan bahwa Anies sengaja meminggatkan RS keluar negeri untuk melindungi teman temannya dari resiko hukum terlalu ekstrem dan pasti ada alasan formal normatif yang bisa diberikan oleh pemprov DKI. Jadi kita juga harus normatif bahkan harus memberikan apresiasi kepada Gubernur DKI yang memiliki kepedulian kepada penulis dan pekerja seni seperti Ratna Sarumpaet.

Meskipun kalau mau jujur, 5 thn terakhir ini Ratna Sarumpaet tak lagi eksis sebagai penulis dan pekerja seni. Dia lebih memerankan dirinya sebagai aktivis kemanusiaan dan politik yang berseberangan dengan pemerintah.

Apa di DKI tak ada penulis wanita lain yang masih produktif dan aktif dibidangnya dalam 5 thn terakhir ini? Kenapa harus wanita berusia 70 th dan sudah tidak produktif menulis yang dikirim.

“Aktif menulis koq om. Di twitter ….”
Oh iyaaaaaa …..

Sumber: FB Winata Ali

(Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: