Tiga militan ISIS asal Malaysia, termasuk salah seorang yang pernah tampil dalam video ancaman serangan terhadap Malaysia, dinyatakan tewas dalam bentrokan dengan pasukan Suriah.
Berdasarkan laporan intelijen yang diterima pihak kepolisian, ketiga militan, yakni Zainuri Kamaruddin, Ahmad Asyraf Arbee Ahmad Jamal Arbee dan Sazrizal Mohd Sofian Tahyalan, dikabarkan tewas ketika pasukan Suriah melakukan serangan udara pada kubu ISIS di Raqqah, Suriah, Jumat (13/1/2017) lalu.
Dengan tewasnya 3 militan itu, terhitung setidaknya sudah 30 militan Malaysia yang tewas di Irak dan Suriah, kata polisi.
Zainuri (50) yang juga dikenal sebagai Abu Thalhah, muncul dalam sebuah video ISIS, mengancam siap melakukan serangan ke beberapa tempat di Malaysia. Video itu muncul sepekan sebelum serangan terhadap klub malam Movida pada Juli tahun lalu.
Dalam video yang beredar pada Mei tahun lalu, saat menyampaikan ancamannya, Zainuri terlihat memegang paspor merah, sementara militan lainnya memegang paspor hijau. Seperti diketahui, paspor merah identik dengan Malaysia sedangkan yang warna hijau dengan Indonesia.
Kepala Divisi Khusus Counter Terrorism Cabang Bukit Aman, Deputi Comm Datuk Ayob Khan mengatakan bahwa setelah ancaman dibuat, para militan yang diyakini sebagai anggota sayap ISIS berbahasa Melayu, Katibah Nusantara, terlihat membakar paspor mereka.
DCP Ayob mengatakan dalam video, Zainuri, yang berasal dari Bota, Perak, telah meminta Malaysia untuk bergabung dalam perang di Suriah.
“Antara lain diidentifikasi dalam video, yaitu Sazrizal serta Abd Halid Dari dan Muhammad Nasrullah Abd Latif, yang juga dikenal sebagai Abu Gomez,” katanya saat dihubungi.
Zainuri adalah mantan anggota Kumpulan Mujahiddin Malaysia yang ditahan pada tahun 2001 di bawah UU Internal Security Act. Dia juga terlibat dalam perampokan bersenjata Southern Bank Berhad pada tahun 2001.
“Dia termasuk salah seorang yang aktif merekrut warga Malaysia untuk bergabung dengan ISIS melalui media sosial serta mengatur perjalanan mereka, perjalanan yang aman ke Suriah,” tambah DCP Ayob.
Sementara Ahmad Asyraf Arbee (31), juga dikenal sebagai Abu Luqman Al Malizi, berasal dari Shah Alam dan diyakini telah meninggalkan Suriah pada tahun 2014.
Militan ketiga yang tewas, yakni Sazrizal (27) juga dikenal sebagai Abu Badar Al Malizi, berangkat ke Suriah pada tahun 2014 bersama istrinya.
DCP Ayob mengatakan Sazrizal dan istrinya pernah bekerja sebagai pemetik buah di Australia agar bisa menabung sebagai bekal perjalanan mereka ke Suriah.
“Di antara mereka, militan lain yang pernah bersamanya di Australia adalah Mohamad Amirul Ahmad Rahim, yang tewas dalam serangan bom bunuh diri dengan mengendarai truk penuh bahan peledak di Raqqah, Suriah,” pungkasnya.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email