Pameran pertama “14 Abad Seni dan Peradaban Iran dalam Periode Islam” diselenggarakan di Masyhad dengan dihadiri Shahindokht Molaverdi, deputi Presiden dalam urusan wanita dan keluarga, Alireza Rashidian, gubernur Khorasan Razavi dan Azeddine Mihoubi, menteri kebudayaan Aljazair.
Menurut laporan IQNA, dari Khorasan Razavi, "14 Abad Seni dan Peradaban Iran dalam Periode Islam” diselenggarakan di museum besar Khorasan Masyhad, dengan dihadiri Shahindokht Molaverdi, deputi Presiden dalam urusan wanita dan keluarga, Alireza Rashidian, gubernur Khorasan Razavi dan Azeddine Mihoubi, menteri kebudayaan Aljazair dan para tamu dari dalam dan luar negeri, Selasa malam (24/1).
Mohammad Hassan Talebian, wakil organisasi warisan kebudayaan, kerajinan tangan dan pariwisata dalam acara tersebut memberikan penjelasan-penjelasan terkait pameran "14 Abad Seni dan Peradaban Iran dalam Periode Islam” dan mengatakan, pameran ini menunjukkan rute perubahan seni Islam dalam tembikar, kaca, lukisan, tenun, penyepuhan dan kesenian tradisional lainnya yang menunjukkan dampak luas Islam dan ayat-ayat suci al-Quran terhadap peradaban dan seni Iran.
Ia dalam hal ini dengan mengisyaratkan pengumpulan karya-karya yang dipamerkan dalam pameran "14 Abad Seni dan Peradaban Iran dalam Periode Islam”, juga mengucapkan rasa terimakasih atas semua upaya para direktur, kurator, para pakar sekjen warisan kebudayaan, kerajinan tangan, dan pariwisata Khorasan Razavi, khususnya Zahra Ahmadipour, deputi presiden dan ketua organisasi warisan kebudayaan, kerajinan tangan dan pariwisata.
Mohammad Hassan Talebian dengan mengumumkan pameran "14 Abad Seni dan Peradaban Iran dalam Periode Islam” dilangsungkan untuk pertama kalinya, menjelaskan dalam pameran tersebut terdapat 178 karya, yang mencakup al-Quran-al-Quran berharga, sejumlah buku dan naskah tulisan tangan, Tembikar, logam, karpet, permadani, koin emas dan perak, keramik dan bejana-bejana kaca dari abad pertama sampai era Pahlevi.
Museum Khorasan, Museum Kedua di Negara
Deputi organisasi warisan kebudayaan, kerajinan tangan dan pariwisata menyebut museum Khorasan termasuk museum terpenting negara setelah museum nasional dan mengabarkan, di masa mendatang lambat laun di situ akan diselenggarakan acara-acara dunia; pameran peradaban dan seni Islam juga berlangsung sampai enam bulan dan setelah itu akan diselenggarakan pameran lainnya.
Di penghujung ia mengharap semoga para tamu luar negeri melewati hari-hari yang menggembirakan.
Mohammad Reza Kargar, Direktur jenderal museum nasional Iran yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut menjelaskan, Islam yang terbentuk dari sebuah kawasan yang sederhana, pada akhirnya dengan memasuki negara-negara pemilik peradaban, seperti Iran dapat menciptakan peradaban besar Islam.
Ia menjelaskan bahwa abad keempat Hijriah merupakan puncak peradaban Islam di dunia. Ia menambahkan, dalilnya adalah Islam pada masa itu dapat menciptakan satu bahasa ilmiah diantara semua negara-negara pemilik peradaban.
Perlunya Menciptakan Satu Bahasa Antar Negara-negara Islam
Mohammad Reza Kargar dalam hal ini dengan mengisyaratkan perlunya membuat bahasa bersama antar kaum muslim untuk memajukan peradaban Islam melanjutkan, kehadiran kalian semua orang-orang yang mulia dalam pembukaan pameran Seni dan Peradaban Iran dalam Periode Islam merupakan contoh dan pengantar peristiwa ini.
Direktur Jenderal museum nasional Iran mengetengahkan penjelasan-penjelasan terkait pameran "14 Abad Seni dan Peradaban Iran dalam Periode Islam” dan menambahkan, dengan melihat banyaknya karya dalam periode Islam, kami upayakan dengan melihat situasi, membuat tempat pameran, yang mana merupakan wakil yang layak untuk 14 abad upaya penting kawasan ini.
Mohammad Reza Kargar menyebut pameran ini sebagai simbol pengencangan keyakinan-keyakinan Islam kepada masyarakat Iran dan mengungkapkan, pameran ini demikian juga menunjukkan antara Islam dan Iran senantiasa saling memberikan pelayakan timbal balik dan hal ini juga terus berlangsung.
Ia dengan mengisyaratkan pameran seni dan peradaban Iran dalam periode Islam dilaksanakan untuk pertama kalinya, menambahkan, kami bangga untuk pertama kalinya pameran ini diselenggarakan di Masyhad.
Direktur Jendaral museum nasional Iran dengan menjelaskan bahwa para tokoh kenamaan ilmiah, para insinyur dan arsitek, para pekerja logam, para pelukis, para kaligrafer dan para filosof merupakan sebagian dari para pencipta peradaban besar Islam, juga berbicara kepada para tamu acara pembukaan Masyhad 2017, menambah pameran ini deselenggarakan dengan pelbagai topik; selain arsitek, dimana kami tidak dapat membawakan karyanya ke dalam pameran, dan kami haris membawa kalian para tamu ke tempat bangunan-bangunan ini, namun contoh-contoh yang dapat dipindahkan dari abad ke-3 sampai kontemporer ada dalam pameran ini.
Demikian juga ia mengucapkan rasa terimakasih atas kehadiran para tamu dan upaya orang-orang yang ikut terlibat dalam penyelenggaraan pameran dan para pengurus.
Hadiah Buku Tlemcen dari Menteri Kebudayaan Aljazair
Setelah konferensi, Azeddine Mihoubi memberikan buku Tlemcen, peradaban afrika terkuno dan sebuah kota yang dipilih sebagai ibukota kebudayaan dunia Islam pada tahun 2011 kepada Alireza Rashidian, gubernur Khorasan Razavi dan selanjutnya, para tamu dan hadirin mulai mengunjungi koleksi pameran "14 Abad Seni dan Peradaban Iran dalam Periode Islam”.
Pameran ini mengumpulkan karya-karya dari pelbagai museum, seperti museum Reza Abbasi, Museum karpet, kaca, budaya dan koleksi kebudayaan dan sejarah Saadabad, istana Golestan, museum Nederi dan museum Khorasan; pameran ini dimulai tanggal 24 Januari di tempat museum besar Khorasan, selama enam hari, menjamu para peminat dari dalam dan luar negeri.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email