Corbin termasuk orang yang sangat konsen dengan karya-karya ulama Syiah dan ia sangat banyak belajar di pustaka-pustaka. “Corbin meyakini bahwa peran wilayah sudah dimulai sejak zaman kenabian, dan wilayah termasuk batin dari kenabian. Kenabian dan risalah kenabian menjadi tidak bermakna tanpa adanya wilayah.”
Para orientasi barat maupun para pelajar Islam belum menaruh perhatian penuh tentang ajaran kebatinan para maksum Ahlulbait as dan tidak menghiraukan ilmu-ilmu akal. Pada waktu yang sama mereka juga belum menerima ilmu hikmah kefilsafatan dan irfan.
Hal itu diungkapkan doktor filsafat, Dr Ghulam Ridha A’wani pada seminar tentang “Corbin dan Makrifat Para Imam” dalam rangka peringatan Hari Penghormatan untuk Nasiruddin Thusi, di lembaga hikmah dan filsafat Iran, Rabu (22/2).
Dijelaskannya bahwa Henry Corbin adalah orientalis besar dan banyak belajar ilmu islam. Hasil-hasil karyanya banyak berkaitan dengan syiah dan imamah. Ia juga banyak menjawab masalah-masalah syubhat sendirian.
Corbin termasuk orang yang sangat konsen dengan karya-karya ulama Syiah dan ia sangat banyak belajar di pustaka-pustaka. “Corbin meyakini bahwa peran wilayah sudah dimulai sejak zaman kenabian, dan wilayah termasuk batin dari kenabian. Kenabian dan risalah kenabian menjadi tidak bermakna tanpa adanya wilayah,” demikian terang Ghulam Ridha A’wani.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email