Ajaran wahabi berbuat dan berpikir akan keharaman kubah yang berada di atas kuburan karena mereka berlebih lebihan dalam memaknai hadist yang di katakan Imam Ali “ Wa la Qabran illa bisiwaihi.”
Dalam peringatan kejadian menyedihkan yang terjadi di Samarra, Hujjatul Islam Muhammad Hadi Yusufi Qharavi mengatakan; “Masalah yang menimpa di Samarra ketika Kubah Haram Askarain di hancurkan bukan karena permasalahan kubah yang berada.
Dan bahkan hanya ada satu madzhab dalam islam yang menentang adanya kubah yakni golongan wahabiyah. Namun masalah yang menimpa di sana lebih karena dilandasi ke-tidak tahu-an “. Coba kita lihat ajaran murni dari para pengikut Ahmad bin Hanbal atau hanbali, mereka semua tidak mempermasalahkan tentang adanya kubah di suatu haram atau kuburan.
Lalu ajaran wahabi yang mengatakan mereka juga pengikut Ahmad bin Hanbal dari mana mereka dapatkan ajarannya? Ajaran wahabi berbuat dan berpikir akan keharaman kubah yang berada di atas kuburan karena mereka berlebih lebihan dalam memaknai hadist yang di katakan Imam Ali “ Wa la Qabran illa bisiwaihi “.
Mereka mengambil mentah teks yang ada tanpa menggunakan suatu penjelas untuk memahaminya. Bahkan sejak zaman dinasti abbasiyah, para raja juga tidak mempermasalahkan akan adanya kubah dalam suatu haram atau kuburan.
Terbukti mereka membuat juga membangun suatu bangunan pada makam Abbas bin Abdul Mutholib karena rasa hormatnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email