Melalui akun media sosialnya tersebut Andi Arief berkicau,”saya dulu komisaris PT Post. Kawan saya banyak.Mereka menunjukkan bukti kiriman FedEX dari Kamboja isinya KTP/NPWP palsu.Segera selidiki”.
Kemudian Andi Arief kembali berkicau,”Menurut Pegawai Fedex, kiriman KTP dari Kamboja ditangkap petugas bea cukai Jumat dinihari lalu, tujuan pengiriman juga jelas. KTP #banyak yang beredar di media itu hasil tangkapan kiriman melalui FedEx berasal dari kamboja, tujuan pengiriman warga di Jakut,” kicaunya.
Masih di saat yang sama, Andi Arief menulis kicauan,”Kalau Depdagri, Bawaslu, KPU tidak menindaklanjuti KTP #banyak ini, tugas rakyat dalam pilkada nanti awasi penggunaan E KTP etnis tertentu,”.
Berikut kutipan cuitan Andi Arief!
Sementara itu, terkait pernyataan Andi Arief tersebut, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menyarankan agar Andi segera melaporkan temuan KTP ganda ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Andi diminta membawa bukti-bukti temuan itu. “Tentu secara prosedural, Andi Arief sebaiknya langsung ke Bawaslu untuk membawa bukti-bukti tersebut dan diperiksa keasliannya,” kata Koordinator Nasional JPPR Masykurudin Hafidz , Rabu (8/2/2017).
Hafidz mengatakan, dengan bukti-bukti tersebut KTP itu akan diperiksa kembali apakah memang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau tidak. Sehingga, lanjut dia, dugaan KTP tersebut digunakan untuk kepentingan pemilihan juga bisa dibuktikan. “Jadi, lebih cepat dan lebih prosedural langsung saja dilaporkan ke Bawaslu, sehingga tidak menimbulkan dugaan di publik, dan bisa diselesaikan dengan cepat,” pungkasnya.
Pantauan redaksi, mendapati netizen berkomentar terkait Andi Arief disarankan JPPR bawa bukti laporkan KTP ganda ke Bawaslu. Beberapa netizen menduga terkait apa yang disampaikan Andi Arief adalah hoax alias palsu.
Selanjutnya, seorang netizen sampaikan dugaan foto-foto KTP ganda yang disebar Andi telah melalui proses editing. “iya bukan photoshop kok”. dikicaukan akun @klemens22, sembari mengunggah hasil olah photoshopnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Awal Chairuddin mengatakan, korban KTP ganda, Mada (52) dan Sukarno (56) melaporkan kejadian ini ke polisi kemarin, penyidik langsung berkoordinasi dengan Disdukcapil DKI Jakarta. “Kami pastikan itu palsu, sebab ada beberapa ciri yang tidak bisa dimiliki si oknum pembuat,” kata Awal, Selasa (7/2/2017). Dikutip dari sindonews.com.
Menurut Awal, kepalsuan itu diketahui dari foto yang merupakan editan, atau croping-an di tiga korbannya. Terlebih pemalsuan itu menggunakan elektronik KTP yang notabenenya menggunakan red eye untuk retina mata, tanda tangan digital hingga sidik jari. Termasuk satu tanda tangan serta profesi di tiga KTP, lanjut Awal, hal itu dipastikan berbeda dengan aslinya.”Kasus ini menjadi prioritas penyidikan karena meresahkan masyarakat. Penyebar KTP palsu ini jadi target kami ditangkap. Salah satunya memburu orang pertama yang melakukan upload di medsos serta motifnya,” ucapnya.
(Eveline/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email