Lebih dari 400 orang pengunjung menghadiri acara meet and greet yang diadakan Islamic Centre Midland, Amerika Serikat. Pengunjung yang berasal dari latar belakang agama dan usia yang berbeda ini ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam ditengah iklim politik di AS saat ini.
Acara ini diadakan seiring dengan diterbitkannya perintah eksekutif oleh persiden Donald Trump yang melarang masuknya wisatawan dari tujuh negara mayoritas Muslim ke AS. Perintah eksekutif Trump ini menimbulkan reaksi dari masyarakat. Salah satunya, organisasi Women of Michigan Action Network (WOMAN). Mereka berencana untuk membantu Muslim, namun tidak mengetahui caranya.
Akhirnya, pimpinan WOMAN menghubungi Islamic Centre Midland dan memutuskan untuk mengadakan sebuah acara yang bertemakan dukungan publik untuk umat Islam. Dengan adanya acara meet and greet ini maka masyarakat luas dapat melihat bagaimana umat Islam melaksanakan ibadah dan menjalankan ajaran agamanya. Disamping itu, kegiatan ini semakin mempererat persahabatan anatar semua masyarakat.
Menurut anggota Islamic Centre Umbareen Jamil, saat ini, ketakutan yang timbul di kalangan masyarakat berasal dari ketidaktahuan. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas semua pihak untuk menyingkirkan rasa takut dan ketidaktahuan tersebut.
Acara yang dijadwalkan berlangsung selama dua jam ini mendapat respons yang positif dari masayarakat sekitar. Akibatnya, panitia harus menambah durasi acara karena banyak pihak ingin mengetahui tentang Islam dan muslim.
"Saya ingin anak-anak saya melihat. Saya ingin mereka merasa bahwa ini adalah komunitas mereka dan orang-orang ini datang untuk mendukung mereka. Mereka Amerika-kita semua Amerika. Ini adalah pesan yang ingin kami sampaikan,” ujar anggota aktif dari Islamic Center Midland, Umbareen Jamil seperti dilansir ourmidland.com (7/2).
(Ourmidland/Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email