Keterlibatan Iran dalam krisis Suriah, acap ditengarai “blok” Koalisi Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi, punya motif melestarikan rezim Kepresidenan Bashar al Assad.
Namun anggapan itu ditepis perwakilan Iran dalam pertemuan dengan AS, Saudi, serta Rusia di Wien, Austria, Jumat (30/10/2015) waktu setempat.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Amir Abdollahian menyatakan, Iran tidak
ingin memaksakan rezim Assad terpelihara, jika rakyat Suriah sendiri
tak berkenan.
Iran pun mensinyalkan usulan periode transisi selama enam bulan ke depan, hingga digelarnya pemilu yang demokratis di Suriah.
“Iran tidak memaksakan untuk memelihara kekuasaan Assad selamanya,” ungkap Abdollahian, sebagaimana dilansir Trust.org, Jumat (30/10/2015).
“Pembicaraan (di Wien) semuanya berkaitan dengan kompromi dan Iran siap
berkompromi dengan menerima Assad di sisa periode enam bulan. Tentu
untuk seterusnya akan jadi keputusan rakyat Suriah sendiri tentang nasib
mereka,” tandasnya.
(Oke-zone/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email