Kjell Magne Bondevik. Mantan PM Norwegia.
Mantan Perdana Menteri Norwegia Kjell Magne Bondevik mengatakan, dia ditahan di sebuah bandara AS awal pekan ini karena dia pernah mengunjungi Iran pada 2014.
Bondevik, mengunjungi Iran dengan paspor diplomatiknya, telah ditahan selama sekitar satu jam. Sekalipun di paspornya itu tertuliskan dia merupakan mantan perdana menteri.
Petugas imigrasi mengatakan kepada Bondevik bahwa tindakan mereka tidak terkait dengan kebijakan Trump yang memberlakukan larangan kunjungan sementara ke AS bagi warga Iran.
Dia diberitahu bahwa tindakan itu terkait dengan undang-undang 2015 yang mencantumkan larangan tambahan terhadap negara-negara yang merupakan bagian dari program bebas visa AS. Demikian Bondevik saat diwancarai stasiun televisi ABC7 News.
Tapi Bondevik membantah, karena sebelum perintah eksekutif Trump terbit, dia tidak pernah bermasalah ketika bepergian ke AS dengan membawa paspor yang sama.
Selama kunjungan ke Iran pada 2014, dia berbicara tentang pemberantasan ekstremis dalam konferensi internasional untuk mewakili organisasi HAM Oslo Centre, di mana dia merupakan presidennya.
Iran merupakan salah satu dari tujuh negara yang terkena dampak dari perintah eksekutif Trump yang kontroversial.
Mantan perdana menteri ini terbang ke AS untuk menghadiri acara national prayer breakfast di Washington DC yang juga dihadiri Presiden Donald Trump.
(ABC-7-News/Reuters/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email