Pesan Rahbar

Home » » Revolusi Islam, Berdasarkan Ketakwaan Dalam Masyarakat

Revolusi Islam, Berdasarkan Ketakwaan Dalam Masyarakat

Written By Unknown on Friday, 3 February 2017 | 17:53:00


Jika kita ingin sampai pada sebuah kehidupan yang berakhlaq maka tidak ada cara lain kecuali satu sama lain saling menyampaikan kebenaran.

Shabestan News Agency, mengenai hubungan antara umat dengan Imam atau wali dengan pengikutnya ialah sebagaimana yang disebutkan Imam Ali as dalam khutbahnya “perkara pemerintahan seperti pernik-pernik yang digabungkan dengan seutas tali.”

Misalnya saat kita menyatukan biji-biji tasbih menggunakan seutas benang, maka biji-biji tasbih tersebut tidak berjatuhan, Imam Ali as dalam khutbah tersebut ingin mengisyaratkan tentang sebuah hakikat bahwa pemimpin yang hak yang memiliki peran penting dalam sebuah pemerintahan, dan tali tersebut jika diibaratkan saat ini adalah benang tasbih.

Di tempat lainnya Imam Ali as juga mengibaratkan sebuah gilingan gandum, beliau as mengatakan “pemimpin yang hak seperti sebuah batang kayu yang menghubungkan dua buah batu kemudian menjadi penggiling gandum, jika batang tersebut tidak menjadi pegangan maka batu-batu gilingan tersebut tidak akan bekerja dengan baik dan efektif.”

Sama halnya jika tali atau benang yang berisi biji-biji tasbih tersebut putus, maka biji-biji tersebut akan berjatuhan dan tercerai-berai.

Poin penting lainnya ialah bahwa selain harus mendapatkan ketakwaan individu, kita juga harus mendapatkan ketakwaan masyarakat. Sebagaimana yang dijelaskan rahbar revolusi Iran bahwa kita tidak cukup hanya dengan mengandalkan ketakwaan individu, kita juga harus meraih ketakwaan lembaga dan masyarakat. Yakni jika kita ingin sampai pada sebuah kehidupan yang berakhlaq maka tidak ada cara lain kecuali satu sama lain saling menyampaikan kebenaran.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: