TKP serangan AS di masjid Umar bin Khattab di Al-Jina Aleppo Suriah.
Koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) adalah pelaku serangan ke sebuah masjid di dekat Aleppo, Kamis (16/3/2017) malam, sehingga 49 orang tewas, kata kelompok oposisi Suriah, Ahrar al-Sham, Jumat (7/3).
Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) mengatakan, jet tempur telah menggempuri sebuah masjid di desa al-Jina, dekat bagian barat provinsi Aleppo, beberapa kilometer dari provinsi Idlib, Kamis malam.
SOHR mengatakan, serangan udara telah menewaskan sedikitnya 49 orang dan melukai puluhan lainnya, yang sebagian besar di antaranya merupakan warga sipil yang sedang mengikuti pelajaran agama.
Harian The Independent mengutip SOHR, melaporkan, lebih dari 300 orang berkumpul di Masjid Umar ibn Al-Khattab di desa al-Jina ketika serangan berlangsung. Namun, ada 46 orang tewas.
Di Washington, juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, mengatakan dia meyakini bahwa puluhan pejuang sayap Al Qaeda terbunuh dalam serangan Kamis (16/3) itu.
Serangan itu, dilakukan oleh pesawat-pesawat AS yang berawak maupun nirawak, ke sebuah tempat pertemuan Al Qaeda di desa al-Jina, Aleppo.
Ia menambahkan bahwa militer AS belum menerima tuduhan yang dapat dipercaya menyangkut korban warga sipil, termasuk di media sosial.
Ahrar al-Sham, kelompok Islamis yang bertempur bersama faksi-faksi nasionalis di bawah bendera Tentara Pembebasan Suriah (FSA), terlibat dalam pertempuran tahun ini dengan kelompok-kelompok ISIS dan Al Qaeda yang 'diincar' Washington.
Ahraf al-Sham juga diyakini mendapat sokongan dari Turki serta negara-negara kawasan lainnya yang mendukung pemberontakan terhadap Assad.
Kelompok tersebut mengatakan serangan terhadap masjid dan tempat ibadah merupakan kejahatan perang.
Saingannya, kelompok pejihad berpengaruh di Suriah barat daya Hayat Tahrir al-Sham, juga menuding koalisi pimpinan AS sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan masjid.
Koalisi "melakukan kejahatan baru dalam catatannya sendiri dengan mengincar rakyat Suriah," kata kelompok itu melalui suatu pernyataan, Jumat (17/3).
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email