Mereka yang sepanjang sejarah baik pada zaman Jahiliyah dulu maupun Jahiliyah abad ke-20 mereka berusaha untuk merendahkan wanita dan menjadikannya hanya untuk kesenangan dunia saja, argumentasi yang mereka bawakan seperti salju atau es yang mencair di hadapan sinar matahari kedudukan maknawi Sayyidah Fathimah Zahra sa.
Dalam keadaan seperti itulah Rasulullah saww mendidik anak perempuannya. Anak perempuan ini mendapat keistimewaan di hadapan Rasul saww, dimana tangannya sering dicium rasul!
Namun mengenai hal ini, kita tidak bisa menganggap apa yang dilakukan Rasul saww kepada Sayyidah Zahra sa adalah hanya karena kasih sayang ayah kepada anaknya, ini adalah hal yang keliru dan salah besar, namun ini semua adalah karena kemuliaan yang dimilki Sayyidah Zahra sa, dimana beliau telah sampai pada puncak malakut insani.
Beliau memiliki kedudukan yang tinggi, namun meskipun dilihat beliau adalah seorang manusia dan seorang wanita, akan tetapi pada hakikatnya Sayyidah Fathimah Zahra sa merupakan cahaya Ilahi yang bersinar dan di sisi lain adalah seorang hamba yang saleh.
Rasulullah saww bersabda “kelak pada hari kiamat, Amirul Mukminin as yang merupakan lelaki mukmin dan Sayyidah Zahra sa adalah adalah wanita mukmin yang keduanya akan menjadi pemandu di surga Ilahi.”
Mereka yang sepanjang sejarah baik pada zaman Jahiliyah dulu maupun Jahiliyah abad ke-20 mereka berusaha untuk merendahkan wanita dan menjadikannya hanya untuk kesenangan dunia saja, argumentasi yang mereka bawakan seperti salju atau es yang mencair di hadapan sinar matahari kedudukan maknawi Sayyidah Fathimah Zahra sa.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email