Kitab-kitab fiqih ulama-ulama besar seperti Syaikh Shaduq, Syaikh Thusi dan Syaikh Mufid karena sebab masa hidup mereka dekat dengan zaman hadirnya Imam Mahdi afs mereka merasa malu untuk mengeluarkan fatwa secara lafazh kecuali mereka membawakan ucapan dari makshumin as.
Shabestan News Agency, dalam acara penutupan kengres nasional Syaikh Shaduq ra, yang dilangsungkan pada (13/3/17) di maqam muhaddits agung ini. Hujjatul Islam Sayyid Hadi Rafi’i Pour, kepala lembaga Imam Hadi as mengatakan bahwa Syaikh Shaduq merupakan samudera ilmu-ilmu fiqih, makrifat dan kalam, ini bukanlah sebuah pujian yang berlebih-lebihan, akan tetapi lembaga Imam Hadi as sudah mengkaji peninggalan keilmuan Syaikh Shadiq selama bertahun-tahun dan kami telah melihat sendiri samudera tersebut.
Ia menambahkan, lembaga Imam Hadi as telah mencetak muqaddimah kitab Al-Hidayah Syaikh Shaduq ra yang memuat seribu 300 halaman, kitab yang membahas biografi terlengkap dari Syaikh Shaduq melalui pandangan ilmu rijal.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Rafi’i Pour menuturkan, Ayatullah Al-uzhma Borujurdi ra dan ulama-ualam besar lainnya meyakini bahwa kitab-kitab fiqih ulama-ulama besar seperti Syaikh Shaduq, Syaikh Thusi dan Syaikh Mufid karena sebab masa hidup mereka dekat dengan zaman hadirnya Imam Mahdi afs mereka merasa malu untuk mengeluarkan fatwa secara lafazh kecuali mereka membawakan ucapan dari makshumin as, oleh sebab itu teks fatwa-fatwa mereka adalah hadits, dan karena hal ini juga Ayatullah Borujurdi menyebut kitab-kitab fiqih mereka sebagai kitab peninggalan yang sangat berharga.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email