Terungkap! Kronologi Jakarta Bersyariah: Dari Spanduk Penolakan Shalatkan Jenazah Sampai Perda Syariah dan Hukum Cambuk

Written By Unknown on Friday, 14 April 2017 | 00:10:00

Intimidasi Jenazah. Maret 2017. Spanduk intimidasi jenazah beredar di beberapa masjid di Jakarta. Tampak Al-Khaththath alias Gatot Sekjen FUI yang mendukung Anies Sandi yang menggerakkan spanduk-spanduk ini.

Bahkan pada pemakaman ada spanduk intimidatif

Spanduk Tolak Kuburkan Jenazah Terpasang di Sebuah TPU di Kalideres.
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/04/05/spanduk-tolak-kuburkan-jenazah-terpasang-di-sebuah-tpu-di-kalideres

Masjid Jami Darussalam Jalan Pondok Pinang Tolak Salatkan Jenazah Bagi Pendukung Penista Agama.
http://wartakota.tribunnews.com/2017/03/11/masjid-jami-darussalam-jalan-pondok-pinang-tolak-salatkan-jenazah-bagi-pendukung-penista-agama

Berikut isi surat pernyataan tersebut:

Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yoyo Sudaryo

Tempat Tanggal Lahir : Jepara 19-3-1961

Agama : Islam

Alamat : Jl Pondok Pinang 3 / Gang Bidan RT 005/02 Pd Pinang

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa saya akan mendukung dan memilih gubernur DKI 2017-2022, pasangan calon gubernur MUSLIM.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dalam keadaan sadar jasmani dan rohani.

Jakarta, 09-03-2017

Selain Yoyo, di bagian bawah surat itu juga ditandatangani oleh seseorang bernama Susanti, Faisal Riza, dan Ketua RT 05/02 Ma’mun Achyar yang dilengkapi stempel RT setempat.

Faksi Islam Radikal Yang menitipkan “Jakarta Bersyariah” berdasarkan Kontrak Poliitik

Pamflet dan spanduk ini memiliki desain yang sama dengan template 411 dan 212. Dibagian kanan bawah ada logo “Gerakan Menuju NKRI Bersyariah” yang merupakan program FPI.

Milad FPI ke-18: Menuju NKRI Bersyariah, Wajib Memilih Pemimpin Muslim yang Bertakwa.
http://www.fpi.or.id/2016/08/milad-fpi-ke-18-menuju-nkri-bersyariah18.html

Dukungan Untuk Habib Rizieq Menjadi Presiden Syari’ah

Kontrak bertanggal 18 feb 2017 tsb ditandatangani oleh Anies. Dan sampai saat ini, Anies belum pernah membantah surat tersebut. Anies malah meributkan surat “hoax” tertanggal 7 Feb 2017