Raja Juli menjadi ragu dengan komitmen Anies yang anti black campaign dengan isu SARA.
Masjid Raya Daan Mogot, Jakarta Barat, akan diresmikan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Minggu (16/4/2017. Masjid ini akan diberi nama tokoh pahlawan, K. H. Hasyim Asyari.
Pembangunan masjid tersebut merupakan ide Jokowi ketika masih menjabat gubernur Jakarta pada tahun 2012. Ide tersebut kemudian direalisasikan Ahok.
Jelang pilkada Jakarta periode kedua, tiba-tiba muncul fitnah. Fitnah yang beredar di media sosial menyebutkan desain masjid tersebut mirip salib. Isu tersebut tentu saja diarahkan untuk menjatuhkan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang kini mengikuti pilkada periode 2017-2022.
Juru bicara pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat, Raja Juli Antoni, menyindir kelompok yang diduga bertanggungjawab atas fitnah tersebut.
"Saya merasa relawan dan pendukung Anies-Sandiaga tidak pernah jera memproduksi fitnah, terutama yang berbau SARA," ujar Raja Juli kepada Suara.com, Jumat (14/4/2017).
Raja Juli menjadi ragu dengan komitmen Anies yang anti black campaign dengan isu SARA dan mendukung Bhinneka Tunggal Ika.
"Atau kedua, mungkin (perlu ditanya ke Anies) apa dia "main dua kaki": ke publik ngomong yang baik-baik tapi relawan di bawah kerjakan yang hitam-hitam," kata Raja Juli.
Raja Juli mengecam keras permainan semacam itu dimunculkan menjelang hari H.
"Perlu ditanyakan ulang ke Mas Anies. Sudah tinggal beberapa hari lagi kok fitnah semacam ini masih saja diproduksi untuk medemoralisasi Pak Ahok," kata Raja Juli.
"Segala cara dipakai unk mendemoralisasi Pak Ahok. Saya jadi ragukan kepemimpinan Anies. Apa yang dia omongkan soal pro Kebhinnekaan dan anti politik SARA, kok nggak efektif. Nggak didengar dan dikerjakan pendukungnya sendiri," Raja Juli menambahkan.
(Suara/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email