Dan orang dimaksud dalam surat Al-Qishahsh di atas adalah orang-orang yang lemah dari segi aqidahnya, dan sudah pasti Allah swt tidak akan menjadikan seseorang yang lemah aqidahnya untuk memimpin.
Shabestan News Agency, mengenai syubhat yang banyak tersebar tentang orang-orang yang mereka adalah golongan lemah bagaimana bisa mereka memerintah di atas bumi ini, Hujjatul Islam Akbar Rosta’i menjelaskan bahwa di antara mereka bersandar pada ayat Al-Qur’an surat Al-Qashas ayat 5 yang mengatakan “Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang- orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang- orang yang mewarisi (bumi).”
Saat menjelaskan tentang makna “mustadh’af” atau orang yang tertindas Al-Qur’an menjelaskannya dengan dua makna, yakni tertindas dalam ekonomi dan yang kedua tertindas dalam keyakinan, dan ada juga beberapa ayat yang menjelaskan makna “mustadh’af” sebagai lawan dari kata istikbar.
Sebagaimana dalam surat Al-A’raf ayat 75 “Pemuka- pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang- orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka:" Tahukah kamu bahwa saleh diutus (menjadi rasul) oleh Tuhannya". Mereka menjawab:" Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Saleh diutus untuk menyampaikannya.”
Dan ayat dimaksud dalam surat Al-Qishahsh di atas adalah orang-orang yang lemah dari segi aqidahnya, dan sudah pasti Allah swt tidak akan menjadikan seseorang yang lemah aqidahnya untuk memimpin, namun jika dimaknai orang-orang yang lemah dari segi harta maka hal ini tidak menjadi tolak ukur dalam kepemimpinan, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email