Diri manusia bisa berada di bawah perkara Ilahi atau bisa juga di bawah setan, diri manusia tidak akan terlepas dari kedua perkara ini, sedang orang-orang yang beriman yang diri mereka berada di bawah perakra Ilahi maka setan pun tidak akan bisa menguasainya dan menyesatkannya.
Shabestan News Agency, Ayatullah Ruhullah Qarahi dalam kajian akhlaqnya menjelaskan bahwa Allah swt dalam Al-Qur’an Karim Allah swt menyebut setan sebagai musuh manusia dan ia akan melakukan apa saja untuk dapat menyesatkan manusia.
Ia menambahkan, para anbiya Ilahi selalu memberikan pilihan jalan kepada manusia baik itu akhlaq yang baik dan buruk melalui potensi yang ada dalam diri manusia, sebagai contoh manusia memiliki akal yang jika dilihat secara zahir adalah baik namun jika akal dipakai di jalan setan maka diraih hanyalah kebodohan dan malah akan menyesatkan manusia, namun jika dipakai di jalan Ilahi maka akal akan menuntun manusia ke jalan kebahagiaan.
Diri manusia bisa berada di bawah perkara Ilahi atau bisa juga di bawah setan, diri manusia tidak akan terlepas dari kedua perkara ini, sedang orang-orang yang beriman yang diri mereka berada di bawah perakra Ilahi maka setan pun tidak akan bisa menguasainya dan menyesatkannya.
Orang-orang mukmin mereka adalah orang yang pemberani dan tidak ada ketakutan dalam dirinya namun saat di hadapan saudaranya mereka adalah orang-orang berhati lemah lembut.
Dalam surat Al-maidah ayat 54 dijelaskan bahwa “Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang- orang kafir.”
Sebagaimana yang dikatakan Imam Shadiq as dalam riwayatnya bahwa menunaikan hak mukmin adalah sebuah amalan mustahab dan akhlaqi, namun hal ini pada masa kemunculan Imam Zaman afs akan menjadi wajib.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email