Gubernur Provinsi Khorramshahr Iran, Asadullah Razani mengatakan bahwa pembebasan kota Khorramshahr dari genggaman kekuatan arogansi mewakili besarnya perlawanan, karena bersandar pada agama suci Islam.
Ditambahkan Asudullah Razani, pembebasan kota Khorramshahr Iran merupakan titik yang mengubah nasib dan perjalanan perang yang dipaksakan. Dimana, seluruh dunia bersatu mempersenjatai rezim Irak saat itu dengan persenjataan canggih. Namun usaha kekuatan arogansi tersebut berakhir pada jatuhnya Saddam Husein.
Asadullah Razani membagikan perang Irak-Iran tersebut kepada dua tahapan, setelah dan sebelum pembebasan. Diketahui bahwa musuh saat itu berniat membagi dan mengisolasi beberapa wilayah Iran, dan tujuan rezim Saddam Husein saat itu mengisolasikan Kota Khuzastan dari pusatnya. Namun upaya itu berhasil digagalkan oleh para pejuang gigih Iran.
Dia juga menekankan pentingnya memperingati pembebasan Kota Khorramshahr sebagai simbol kebanggaan terhadap sejarah Iran, dimana kekuatan arogansi harus menyerah terhadap keinginan bangsa Iran. Sebagaiman perkataan Imam Khomaini bahwa Allahlah yang telah membebaskan Khorramshahr.
Hari-hari ini merupakan peringatan hari-hari pembebasan Khorramshahr dari kuku-kuku kekuatan rezim Saddam Husein yang mendatangkan petaka bagi kota itu selama 19 bulan pendudukannya, sejak tahun 1980.
Pentingnya kota Khorramshahr Iran terletak pada pelabuhan Khorramshahr menghadap pantai utara Teluk Persia. Tempat itu menjadi tujuan penting bagi kekuatan rezim Saddam Husein untuk memasuki tanah Iran untuk menjatuhkan pemerintahan revolusi Iran.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email