Imam Jumat Kota Zehkalot Iran, Hujjatul Islam Muhammad Muhammadi Nuuri mengatakan bahwa persoalan perlawanan risistensi selama perjalanan sejarah, baik perlawanan resistensi secara keras dan lunak demi masyarakat muslim terhadap kekuatan arogasni dan zalim memiliki akar al-Quran dan riwayat. Karena itu diharuskan bagi kita untuk mengetahui persoalan ini dan dapat dijadikan sebagai kewajiban syar’i untuk berdiri tegas menghadapi musuh.
Muhammad Muhammadi sebagaimana dilaporkan Shabestan News Agency mengatakan, tanggal 4 khurdad syamsiah kelender Iran (25 Mei) merupakan hari peringatan perlawanan atas kebenaran. Dikatakan dia, perlawanan resistensi pada jalan mempertahankan nilai dan akidah telah ditekankan oleh Allah taala, serta menjadi tekanan penting dari Rasulullah saw dan para imam maksum sepanjang sejarah.
“Tragedi asyura di Karbala merupakan gerakan untuk menjaga nilai dan perlawanan terahadap kezaliman dan ketidakadilan. Karena itu jika kondisi mengharuskan itu maka perlawanan adalah pekerjaan utama,” terang Muhammad Muhammadi.
Imam Jumat kota Zehkalot Iran ini menambahkan bahwa perlawanan melawan kezaliman memiliki akar al-quran dan riwayat. Karena itu perlawanan kita hari ini memiliki akar ilahi dan qurani. Warga Iran setelah kemenangan revolusi Islam dengan bantuan ilahi serta pimpinan wali faqih telah menampakkan bahwa perlawanan itu tidak ada tandingannya dalam sejarah dalam menggapai kemenagannya. Hingga hari ini, hasil dari perlawanan itu membuat musuh arogansi menjadi takut.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email