Seluruh masjid dan langgar di Banjarmasin dan seluruh kota/kabupaten se-Kalimantan Selatan dipadati jamaah shalat Magrib hingga Shalat Isya pada malam Nisfu Syaban, Kamis petang hingga Jumat dini hari. Padahal, sejak sore hari sekitar pukul 16.00 Wita hingga usai shalat Maghrib turun hujan lebat mengguyur hampir seluruh Banjarmasin yang berjuluk kota seribu sungai itu.
Begitu pula sejak sore Kamis itu atau sekitar pukul 16.00 Wita sampai menjelang waktu Maghrib (18.05 Wita) listrik padam, serta kaum Muslim mau bersahur buat puasa sunat Nisfu Syaban 1438 H antara pukul 04.00 - 05.00 Wita. Dasar yang memotivasi peribadahan Syaban yaitu salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan pada bulan tersebut diangkat segala amal manusia oleh Malaikat sebagai bukti dalam perhitungan di yaumil akhir (hari pembalasan), sebagaimana ceramah ulama.
Selain itu, yang memotivasi kaum Muslim melaksanakan peribadahan Sya'ban, karena ada paham yang menyatakan, malam nisfu Sya'ban penutupan buku catatan (semacam buku raport) amal seseorang dan merupakan malam pengempunan.
Contoh peribadahan malam Nisfu Syabah antara lain di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Masjid Jami' (masjid tua) dan Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin penuh dengan jemaah, baik laki-laki maupun perempuan.
Begitu pula, berdasarkan informasi, hampir semua tempat ibadah kaum Muslim pada 13 kabupaten/kota di Kalsel, seperti di Sakumpul Martapura (40 kilometer utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Banjar jemaah yang melaksanaan peribadahan malam Nisfu Syaban membeludak.
Peribadahan malam Nisfu Syaban tersebut mulai shalat Maghrib berjemaan hingga shalat Isa secara bersama-sama pula, dengan ibadah/amalan yang beragam, sesuai pemandu atau imam dari kegiatan itu. Seperti halnya di Masjid Jami' (masjid tua) Banjarmasin isi peribadahan antara shalat Maghrib - Isa itu, shalat taubat, shalat tasbih, shalat hajad dan membaca Surah Yassin sebanyak tiga kali secara bersama-sama.
Dalam membaca Yassin sebanyak tiga kali itu diserta dengan doa, semoga dikuatkan iman dan Islam hingga akhir hayat, dipanjangkan umur hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, serta dimurahkan rezki yang berkah/halal.
Namun secara umum dalam peribadahan malam nisfu Sya'ban antara shalat Maghrib dan Isa berjemaah itu yang tidak ketinggalan shalat hajad, shalat tasbih dan membaca Yassin bersama-sama dengan disertai doa sebagaimana tersebut di atas.
Kemudiam sesudah melaksanakan peribadahan malam Nisfu Syaban, pada hari Jumat kaum Muslim tersebut mengerjakan ibadah puasa sunat, sebagai pelengkap membersihkan diri-melebur segala dosa-dosa kecil tempo dulu kepada Allah SWT.
(Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email