Sebelum Amien Rais menggelar press confrence atas tudahan korupsi, Hanum Rais, membocorkan sesuatu tentang ayahnya.
Kasus korupsi itu ternyata tidak hanya menyeret nama Amien Rais, tetapi juga putrinya, Hanum Salsabiela Rais.
Penulis buku '99 Cahaya di Langit Eropa' itu mengaku dirinya dibanjiri pertanyaan dari netizen.
Banyak pihak yang meminta agar Hanum ikut melakukan klarifikasi.
Terkait hal tersebut, Hanum mengaku tidak akan mengatakan apapun.
Wanita 35 tahun ini justru lebih memilih membocorkan 'rahasia' soal ayahnya.
Hanum menuliskan, Amien Rais pernah ditemui seorang mantan jendral yang duduk di posisi strategis.
Menurut Hanum, mantan jendral tersebut datang atas perintah 'bos' untuk menemui Amien Rais.
Hanum menceritakan, 'bos' itu meminta agar pertemuan dilakukan di tempat rahasia dan tidak tercium media.
"bapak menolak" tulis Hanum.
Cerita ini diunggah Hanum melalui akun media sosial Instagram pribadinya, @hanumrais.
Simak tulisan Hanum selengkapnya!
"Perisai Lahir dan Batin Amien Rais
Bag.1 (Bapak Di Perpustakaan Univ Chicago yang mengasah dirinya sebagai intelektual berkarakter)
Saya sebenernya telah beresolusi akan mengurangi sosmed di bulan puasa ini (post terakhir tgl 21mei).
Namun tuduhan yg dialamatkan pd Bapak akhir2 ini membuat banyak pesan pd saya, lewat WA, DM dll agar saya sebagai putrinya jg memberikan semacam klarifikasi.
Saya tdk akan memberikan klarifikasi terkait tuduhan tsb, karna insyaAllah Bapak scara perwira akan menggelar konpers di kediaman JKT hari ini sebelum sholjum. Silahkan wartawan datang dan melansir jawaban beliau.
Saya hanya ingin berbagi bagaimana seorang Amien Rais menanggapi badai dan terjangan fitnah, deraan ujian, cobaan namun juga kebahagiaan. Mudah mudahan menjadi hikmah di bulan suci ini.
Terkembali kepada Anda yang menilai.
Di awal April 2017 lalu, Seorang Mantan jenderal yg duduk di posisi pemerintahan ckp strategis menemui Bapak. Ia mengatakan bahwa ia dikirim boss nya yg ingin bertemu Bapak. Ia ditugasi membuat titik temu dan waktu. Bapak mengatakan"Monggo dgn senang hati, semua orang dr kalangan manapun saya temui, apalagi orang terhormat spt bapak bos".
Namun sang mantan jendral mengatakan boss ingin bertemu di tempat rahasia, tdk tercium media, karena pembicaraan akan bersifat confidential. Bapak tercenung. Ini sesuatu yang aneh. Mengapa harus rahasia?
Singkat cerita Bapak menolak meski sang utusan berdalih: pertemuan penting yg tdk bisa jadi konsumsi publik. "Maaf, jika ingin bertemu silahkan tapi terbuka, biarkan media melansir, biarkan mereka tahu hasil pembicaraan, toh pasti terbaik untuk bangsa.
Jika pertemuan rahasia, saya tahu, sy hanya akan jadi bangkai politik Anda".
Sang utusan mundur, pamit dlm kekecewaan.
Saya mendengar dan melihatnya semua dr balik pintu di Joglo. Oh ini to Bapak Mantan Jenderal yang sering jadi penghubung itu.
Sepeninggal sang utusan, sy katakan pada Bapak.
"Pak, beliau bos pasti akan tersinggung dgn jawaban Bapak. Dan it's just a matter of time, you'll be singled out. Hanya soal waktu Bapak akan diperkarakan entah bagaimana dan apa caranya"
Bapak mengangguk. Ia sangat paham."
Perisai Lahir Batin Amien Rais•
Bag. 2
Amien Rais, memang ayah saya. Tapi saya mengagumi bagaimana ia menerima suatu hal, yang bagi sebagian orang termasuk saya adalah musibah, tapi karena ia seorang insyaAllah rajulun shalih, ia menerimanya dgn lapang dada bahkan menganggap blessing in disguise, keberkahan yang terselip dalam sebuah ujian. Termasuk tuduhan menerima aliran dana. Ia tdk akan bersembunyi atau malah kabur. Blessing yg bagaimana? Silahkan nanti wartawan hadir.
Tdk hanya sekali ini sesungguhnya Bapak menerima tudingan ini. Yang bersifat seolah melanggar hukum, dicitrakan koruptif, hipokrit, dll yg muaranya satu: pembunuhan karakter krn manuver Bapak dianggap tdk kooperatif dgn para petinggi nasional.
Hingga akhirnya saya menyimpulkan 'yang penting Amien Rais disebut dulu, diberitakan, dimunculkanlah opini dan bola liar fitnah yg keji di media, hingga kepingan2 tuduhan tersebut terbang tak terkontrol lalu setelah yakin the damage has been done, bahkan tdk akan terkoreksi lewat klarifikasi, selesai sudah misi. 36 tahun sy tahu benar bagaimana Bapak memberi perisai pd dirinya dalam kancah politik yg seringkali membuat orang lunglai karna tak kuat dirundung.
Mereka adalah Salat, Puasa, tadarus, Dzikir, dan Sedekah.
Sama halnya ketika kemarin sy justru bersiasat bagaimana Bapak harus mengklarifikasi hal ini dengan ini dan itu, Bapak malah senyum dan hanya mengatakan: "yang terjadi pada Bapak semua atas ijin Allah The Almighty. Ini berkah! Ini berkah! Tdk sedikitpun bapak merasa ini hukuman atau ujian. "Kamu kalau baca Al Quran gak perlu kita berkelit atau takut. Hadapi"
Yah. Itulah saya memang bukan Amien Rais. Saya masih anak anak yang ketika terjadi suatu peristiwa yang memojokkan, justru terfikir bagaimana bersiasat atau membalasnya atau malah ngelokro berputus asa. Memandang hal yg unfortunate dgn kacamata keberkahan, mgkn hanya bisa dirasa oleh orang yg maqom imannya sudah qualified.
Saya jd teringat suatu kali ketika saya ngelokro di kursi roda ketika selesai di kuretase keguguran. Bapak menggeledek saya dan tak henti hentinya saya menangis sambil saya gumam. "Saya sdh hopeless"
Sontak netizen yang membaca curhatan Hanum meninggalkan beragam komentar di laman Instagram Hanum
@annisarachmawt_ : "Pak Amin adalah idola bapak saya. Dan lewat tulisan mbak hanum saya jdi ikut mengidolakannya. Semoga sehat selalu pak Amin Rais"
@dhirdi: "Siapa tuh mantan jenderal?"
@rinwiandari: "Ujian buat bapak, semoga menghapus dosa2nya.... Sedih banget. Sabar ya MB"
Sebelumnya, Amien Rais telah melakukan klarifikasi atas tuduhan mengenai penerimaan
dana sebesar 600 juta diduga uang korupsi pengadaan alat kesehatan di Kementerian Kesehatan, Jumat (2/6/2017) pagi.
Klarifikasi tersebut disampaikan Amien Rais di kediamannya di Kompleks Taman Gandaria Blok C Nomor 1, Gandaria, Jakarta Selatan.
Nama Amien Rais memang disebut dalam sidang lanjutan korupsi pengadan alat kesehatan di Kementerian Kesehatan yang menjerat terdakwa Siti Fadilah Supari di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (31/5/2017) malam.
Iskandar Marwanto selaku Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, , menyebut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menerima aliran dana hingga Rp 600 juta yang ditransfer sebanyak enam kali.
Menurut data,transfer pertama kali dilakukan pada 15 Januari 2007, 13 April 2007, 1 Mei 2007, 21 Mei 2007, 13 Agustus 2007, dan 2 November 2007. Setiap kali ditransfer dikucurkan dana sebesar Rp 100 juta.
"Saya follow-up dengan menanyakan pada sekretaris saya tentang kebenarannya, berdasarkan rekening bank yang saya miliki. Karena itu terjadi sudah 10 tahun lalu, saya segera merefresh memori saya," kata Amien di kediamannya, Jumat (2/6/2017) dilansir dari Tribunnews.com.
Atas tuduhan tersebut, Amien Rais berjanji akan menghadapi kasusnya.
(Tribun-Wow/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email