Terdapat tingkatan tertinggi dari makrifat ialah sebuah iluminasi yang dihasilkan dari sebuah pengenalan secara syuhudi, dan tingkatan dari makrifat ini tidak akan terjadi tanpa adanya pembentukan diri dan tanpa adanya penyucian jiwa. Dan bulan suci Ramadhan ini adalah bulan penyucian jiwa.
Hal itu disampaikan Hujjatul Islam Dzul’ilm terkait dengan pertanyaan tentang bulan suci Ramadhan yang seperti apa yang dapat menumbuhkan makrifat di antara orang-orang yang berpuasa.
Dijelaskannya, dalam ajaran Islami, makrifat adalah tema yang memiliki beberapa tingkatan yang beebeda-beda. Tingkatan terendah dalam makrifat ialah sebagaimana yang sudah maklum yaitu pengenalan yang didasari oleh penglihatan dan pendengaran serta panca indera lainnya.
Namun, di antara tingkatan ini terdapat juga tingkatan yang tinggi yaitu tingkatan yang didapatkan dengan cara tafakkur dan tadabbur, dan setelah itu akan berada dalam tingkatan yang tertinggi dalam makrifat yaitu tingkatan pengenalan dengan menggunakan rujukan-rujukan wahyu dan naqli seperti Al-Qur’an Karim, jelasnya.
Dan juga terdapat tingkatan tertinggi dari makrifat ialah sebuah iluminasi yang dihasilkan dari sebuah pengenalan secara syuhudi, dan tingkatan dari makrifat ini tidak akan terjadi tanpa adanya pembentukan diri dan tanpa adanya penyucian jiwa. Dan bulan suci Ramadhan ini adalah bulan penyucian jiwa.
Di saat seseorang berpuasa maka ia akan menjauhkan diri dari dosa, dan waktu ia membaca dan merenungkan Al-Qur’an di pada hari-hari di bulan Ramadhan sambil berpuasa maka makrifatnya akan semakin kuat, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email