Khalifah Allah untuk manusia tidak berarti Allah membutuhkan dan menjadi lemah dalam mengatur alam semesta ini, akan tetapi kedudukan ini merupakan karamah dan anugerah yang dicapai manusia sempurna.
Shabestan News Agency, dalam Al-Qur’an disebutkan Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku ingin menjadikan seorang khalifah di muka bumi”, mereka berkata, “Apakah Engkau akan menjadikan seorang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah, sedangkan kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu?”. Ia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.”
Meskipun semua manusia berpotensi bisa menjadi khalifah Allah, namun nyatanya semuanya tidak bisa menjadi khalifah Allah, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat bahwasanya hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mencapai kedudukan tersebut, karena banyak di antara manusia perilakuanya keluar dari koridor kemanusiaannya bahkan lebih rendah dari pada hewan.
Sebagaimana dalam hal ini Al-Qur’an dalam surat Al-A’raf ayat 179 menyebutkan “Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang- orang yang lalai.”
Di dalam doa ziarah Ali Yasin saat menyebut Imam Zaman afs kita membaca “salam atasmu wahai khalifatullah dan penolong dalam kebenaran.”
Mengenai hal ini timbul sebuah pertanyaan, yakni Allah swt yang maha melihat dan selalu hadir dimana pun lantas mengapa masih membutuhkan khalifah? Khalifah Allah untuk manusia tidak berarti Allah membutuhkan dan menjadi lemah dalam mengatur alam semesta ini, akan tetapi kedudukan ini merupakan karamah dan anugerah yang dicapai manusia sempurna.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email